EXPRESI.co – Orang Mamuju kehilangan identitasnya sebagai masyarakat pesisir, bahkan masyarakat urban yang ada dipusat kota Pemerintahan Kabupaten dan Provinsi Sulawesi Barat tidak dapat melihat panorama pantai dikarenakan bangunan komersil yang makin hari makin memperluas lahan usahanya.
Dari sekian ribu penduduk kota Mamuju plus orang luar yang bergantian berdatangan menjadi korban dari segelintir pihak koorporasi yang mengekspansi ruang-ruang di kota Mamuju.
Toh pembangunan itu juga bukan ruang umum yang dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat, melainkan harus mengeluarkan badget besar untuk menikmati alam pantai yang dikuasai oleh elit pengusaha.
Pedagang Kaki Lima disekitaran Pantai Manakarra hanya menunggu BOM Waktu dari penggusuran aparat-aparat yang diperintahkan oleh Pemerintahnya, atas dasar melindungi kepentingan korporat.
Entah sampai kapan hal tersebut akan berakhir, mungkinkah akan lebih terkikis atau masyarakat terus-terusan tersisih. (*)
