OPINI: Dari Mamuju Kita Melihat Wajah Indonesia, Runtuhnya Moralitas Hukum Dalam Pusaran Kemanusiaan 

Oleh: Ansar (Peserta Advance Training LK III Badko HMI Sulselbar

EXPRESI.co, MAMUJU – Sebagai manusia tentunya kita memiliki aspek transposisional yakni mampu memposisikan diri kita pada diri manusia yang lain.

Itu sebabnya dalam penderitaan orang lain, jiwa dan raga kita selalu terpantik menunaikan tanggungjawab kemanusiaan itu sendiri.

Gempa bumi yang terjadi di Mamuju menyisakan kesedihan dan luka yang sangat mendalam, apalagi banyak saudara kita yang menjadi korban dalam guncangan bumi ini.

Hal yang patut kita lakukan ialah berdoa dan berusaha memulihkan kembali derita dan luka saudara-saudara kita, apalagi dalam hal ini pemerintah harus menjadi garda terdepan dalam proses pemulihan, baik itu sumber daya manusia maupun bangunan yang rusak akibat gempa bumi yang terjadi.

Namun sangat ironis, melihat kondisi yang terjadi justru jauh dari keadilan dan rasa kemanusiaan, dana yang seharusnya digunakan untuk memulihkan keadaan, justru dikorupsi dan dinikmati oleh mereka-mereka yang telah didominasi oleh jiwa kebinatangannya.

Di lapangan, saya menemukan banyaknya kejanggalan pada penyaluran dana bantuan tersebut dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) memberikan bantuan sebesar Rp209.535.000.000, diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Mamuju pada Bulan Mei 2020 lalu untuk di bagikan pada penyintas gempa.

Dengan jumlah rumah rusak berat 1.501  rumah rusak sedang 3.487 dan rumah rusak ringan 4.731.

Akan tetapi, Pemkab Mamuju Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan assesmen ulang atas petunjuk teknis dan rekomendasi dari BNPB.

Sehingga menghasilkan perubahan data dari rekomendasi awal nama-nama penerima bantuan tersebut dengan jumlah 1.075 rusak berat, 2.468 rusak sedang dan rusak ringan 5.044. ketika kita melihat secara jumlah maka tersisa 1132 KK, sudah pasti secara jumlah pasti akan lebih.

Data diatas adalah bukti konkrit dari keserakahan manusia dihadapan penderitaan dan moralitas.

Kemanusiaan digadai demi rongga-rongga kepentingan dan kepingan emas, sedangkan saudara kita terbakar oleh derita yang kedua kalinya melanda, maka saya mengharapkan seluruh elemen masyarakat, pemuda bersatu padu menciptakan gelombang besar untuk meruntuhkan dominasi orang-orang yang dzolim.

Gerakan ini tentunya akan menjadi mimpi buruk untuk pemerintah yang seenaknya mengebiri hak-hak dari saudara kita.

Menurut Ali Syariati orang-orang yang tercerahkan ialah mereka yang mampu merasakan penderitaan orang lain dan berdiri diatas autentisitas kediriannya.

Korupsi yang terjadi di Mamuju ini ialah sekelumit gambaran kebobrokan atas runtuhnya etika dan moralitas manusia di negeri ini, sesuatu yang bukan haknya diambil dengan seenaknya. Ini adalah penjajah yang bertopengkan pribumi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles