EXPRESI.co, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra menyoroti tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

Menurutnya, kondisi tersebut mengakibatkan pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan target dan berujung pada penambahan anggaran. Hal ini, menurut Andi Satya menunjukkan adanya masalah dalam perencanaan program dan pengelolaan anggaran.

Tak hanya itu, menurutnya masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi persoalan masyarakat, terutama dari segi kebutuhan dasar terkait pembangunan infrastruktur. Namun hal tersebut tidak berhasil diakomodasi oleh pemerintah.

“Kami mengharapkan agar Pemprov Kaltim dapat memaksimalkan daya serap anggaran dari keinginan yang belum terserap. Artinya anggaran yang tidak terserap harusnya mampu diterjemahkan dalam bentuk program,” katanya, Rabu (06/11/2024).

Karena itu, Politisi Golkar tersebut mendorong Pemprov melakukan koordinasi yang lebih intens.

Ia juga menyarankan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan proyek.

“Supaya serapan anggaran ini bisa dirasain masyarakat manfaatnya. Kalau seperti ini ternyata silpanya besar tapi keluhan masyarakat masih besar. Contoh masalah infrastruktur masalah ini semua harusnya dimanfaatkan di situ,” pungkasnya. (adv)