EXPRESI.co, SAMARINDAPertamina Kota Samarinda tengah menjadi sorotan tajam masyarakat usai sejumlah kendaraan mengalami kerusakan diduga akibat Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak sesuai standar. Insiden ini mencuat beberapa hari setelah Hari Raya Idul Fitri dan menimbulkan kekhawatiran serius terkait kualitas BBM yang dijual di sejumlah SPBU Pertamina.

Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz, langsung turun tangan menyikapi keluhan masyarakat dengan mendatangi para korban dan lokasi SPBU yang diduga menjual BBM bermasalah. Dalam kunjungan tersebut, Abdul Giaz juga mengambil sampel BBM untuk dilakukan pengujian di laboratorium.

“Kita sudah ambil sampel untuk segera diuji laboratorium. Secepatnya, kita akan menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan pihak Pertamina,” ujarnya.

Abdul Giaz mengungkapkan bahwa laporan masyarakat banyak diterimanya melalui media sosial, terutama soal dugaan BBM oplosan yang menyebabkan kendaraan mereka tersendat bahkan mogok. Dalam pemeriksaan awal, ia mencurigai adanya perbedaan mencolok dari BBM yang digunakan.

“Baunya beda, warnanya keruh. Makanya kami dorong uji lab untuk memastikan kualitas BBM ini. Ini menyangkut kepentingan masyarakat luas,” ungkapnya.

Sampel BBM yang telah dikumpulkan akan segera dibawa ke Pertamina untuk proses uji laboratorium guna memastikan kandungan dalam BBM tersebut dan apakah benar mengandung zat yang membahayakan mesin kendaraan.

“Setelah ini langsung kita bawa ke Pertamina. Jangan sampai masyarakat Kaltim terus dirugikan,” tegas Giaz.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menambah tekanan terhadap Pertamina untuk memberikan klarifikasi serta jaminan mutu terhadap produk BBM yang beredar di masyarakat. Hasil uji laboratorium diharapkan dapat segera memberikan kejelasan terkait penyebab kerusakan kendaraan yang dialami warga. (*/IA)