EXPRESI.co, SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sulasih, menyampaikan keprihatinannya terhadap masih maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Kaltim. Ia menekankan perlunya langkah antisipatif yang lebih serius dari seluruh elemen masyarakat.
Menurut Sulasih, pencegahan kekerasan terhadap kelompok rentan ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah daerah, melainkan perlu keterlibatan aktif dari organisasi masyarakat dan kelompok sosial lainnya.
“Melalui sosialisasi yang intensif, kita bisa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, agar mereka merasa aman dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sulasih.
Ia menambahkan, perhatian yang konsisten dan sistematis perlu diberikan oleh semua pihak, guna memastikan terpenuhinya hak-hak anak dan perempuan serta menciptakan lingkungan yang lebih adil secara gender.
“Tujuan akhirnya adalah berkurangnya kasus kekerasan, meningkatnya kualitas penanganan, serta layanan perlindungan yang memadai bagi anak dan perempuan,” terangnya.
Sebagai Ketua Muslimat NU dan Ketua Pemberdayaan Perempuan MUI Kaltim, Sulasih mengaku telah aktif mengadakan seminar dan kegiatan edukatif yang fokus pada pencegahan kekerasan serta pelecehan seksual.
“Kami terus berupaya memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai penyebab dan cara pencegahan kekerasan seksual, terutama di kalangan anak dan perempuan,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Sulasih berharap pemerintah daerah dapat memperbanyak kegiatan sosialisasi dan edukasi publik agar kasus-kasus kekerasan bisa ditekan secara signifikan. (*/IA)

Tinggalkan Balasan