EXPRESI.co, BONTANG – Kasus kekerasan yang melibatkan pelajar di lingkungan sekolah terus menjadi perhatian serius berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Shemmy Permata Sari.
Ia menegaskan bahwa persoalan ini harus segera ditangani dengan langkah konkret yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Ia prihatin atas dampak kekerasan terhadap anak, yang dapat memengaruhi perkembangan mental dan kejiwaan mereka.
Menurutnya, hal ini juga menjadi hambatan dalam upaya menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan berdaya saing.
“Kekerasan terhadap anak bukan hanya masalah individu, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi pembentukan generasi yang berkualitas di masa depan,” ujar Shemmy, Sabtu (23/11/2024).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mencegah kekerasan pada pelajar. Shemmy mengingatkan bahwa keluarga merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter anak, sehingga nilai-nilai moral harus diajarkan sejak usia dini.
“Pendidikan karakter yang kuat di lingkungan keluarga adalah pondasi penting bagi anak untuk menghadapi tantangan di luar rumah,” jelasnya.
Selain itu, Shemmy juga menggarisbawahi peran penting sekolah dalam membentuk karakter siswa. Ia berharap guru tidak hanya berfokus pada transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi teladan dalam menanamkan nilai-nilai sopan santun, toleransi, dan pemahaman tentang dampak sosial maupun hukum dari tindakan kekerasan.
“Guru harus menjadi panutan bagi siswa. Mereka perlu mengajarkan pentingnya menghormati orang lain dan memahami konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan,” tambahnya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pelajar, agar generasi muda Kaltim dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang mendukung perkembangan mereka, baik secara mental, emosional, maupun intelektual,” tutupnya. (adv)

Tinggalkan Balasan