EXPRESI.co, SAMARINDA – Festival Olahraga Masyarakat 2024 resmi dimulai dengan pembukaan yang meriah di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, pada Kamis malam (28/11/2024). Ajang ini menghadirkan berbagai cabang olahraga yang memadukan unsur tradisional dan modern, seperti balap sepeda ontel, BMX, breakdance, lempar pisau, hingga panahan tradisional.

Acara yang berlangsung hingga 1 Desember ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta dari berbagai wilayah di Kalimantan Timur. Festival ini tidak hanya menjadi kompetisi olahraga, tetapi juga wadah untuk melestarikan budaya lokal dan mempererat kebersamaan masyarakat.

Thomas Alva Edison, Ketua Panitia sekaligus Kepala Seksi Olahraga Tradisional dan Rekreasi Dispora Kaltim mengungkapkan bahwa festival ini bertujuan menggali potensi atlet di bidang olahraga tradisional, sekaligus mempersiapkan mereka untuk ajang nasional, seperti Festival Olahraga Nasional (Fornas) ke-8 di Nusa Tenggara Timur pada 2025.

“Kami berharap festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai cara untuk menghidupkan kembali olahraga tradisional yang merupakan bagian penting dari kebudayaan kita,” ujar Thomas.

Kompetisi BMX menjadi salah satu cabang olahraga favorit dalam festival ini, dengan melibatkan 380 peserta yang berkompetisi di kategori balap sepeda untuk pelajar dan freestyle terbuka. Lomba sepeda ontel juga tak kalah menarik perhatian, mempertandingkan kategori balap cepat dan lambat dengan partisipasi 50 peserta dari berbagai usia.

Breakdance menjadi daya tarik tersendiri dengan menampilkan 40 peserta dalam kategori one-on-one battle, open style, dan cover dance competition. Lomba lempar pisau, yang memadukan keterampilan dan konsentrasi, diikuti oleh 50 peserta dalam kategori individu dan beregu campuran.

Cabang olahraga panahan tradisional pun mendapat sambutan hangat, diikuti oleh 120 peserta pelajar yang dibagi ke dalam beberapa kelompok usia, dengan jarak tembak yang disesuaikan.

“Ada juga lomba panahan tradisional, yang merupakan salah satu cabang paling menarik, diikuti oleh 120 peserta dalam kategori pelajar, dengan jarak tembak yang berbeda untuk setiap kelompok usia,” jelas Thomas lebih lanjut.

Dispora Kaltim sebagai penyelenggara utama telah menyiapkan anggaran melalui DPA 2024 di bidang pembudayaan olahraga. Acara ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dalam olahraga, baik untuk rekreasi maupun kompetisi.

Selain untuk olahraga, festival ini juga berperan dalam memperkenalkan olahraga tradisional kepada generasi muda. Thomas menegaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas olahraga dan masyarakat, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan kegiatan ini.

“Dengan antusiasme peserta dan dukungan semua pihak, kami optimistis Festival Olahraga Masyarakat 2024 dapat menjadi agenda tahunan yang semakin memperkuat identitas budaya sekaligus mempromosikan olahraga sebagai gaya hidup,” pungkas Thomas.

Festival ini diharapkan tidak hanya mencetak atlet berprestasi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari. (adv/dispora)