EXPRESI.co, SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat peningkatan signifikan dalam produksi padi sepanjang tahun 2024. Luas panen mencapai 63.040 hektare, naik 10,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 57.080 hektare. Sejalan dengan itu, produksi padi juga meningkat 9,99 persen menjadi 249.640 ton Gabah Kering Giling (GKG), dari sebelumnya 226.970 ton GKG pada 2023.
Jika dikonversikan menjadi beras, total produksi pada 2024 mencapai 145.210 ton, menjadikan Kaltim semakin mandiri dalam produksi pangan. Menariknya, puncak panen yang sebelumnya terjadi pada Maret kini bergeser ke September, menurut Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana dalam keterangan resminya, Jumat (14/3/2025).
Meski secara tahunan terjadi peningkatan, produksi padi sempat mengalami penurunan pada dua periode awal 2024. Pada Subround Januari-April dan Mei-Agustus, produksi masing-masing turun 16,53 persen dan 18,85 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Penurunan ini disebabkan oleh menyusutnya luas panen dan penurunan produktivitas,” ujar Yusniar.
Namun, pada Subround September-Desember 2024, produksi padi melonjak drastis hingga 65,34 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Secara geografis, penurunan produksi terutama terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Berau. Sebaliknya, peningkatan produksi didorong oleh Kabupaten Paser, Kota Samarinda, dan Kabupaten Kutai Timur.
BPS juga mencatat tiga wilayah dengan produksi padi tertinggi di Kaltim sepanjang 2024, yaitu:
1. Kabupaten Kutai Kartanegara
2. Kabupaten Paser
3. Kabupaten Penajam Paser Utara
Melihat tren positif ini, BPS Kaltim memproyeksikan produksi padi pada Subround Januari-April 2025 akan kembali meningkat. Potensi produksi diperkirakan mencapai 110.480 ton GKG, naik 23,49 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami optimistis tren kenaikan ini berlanjut di tahun 2025,” pungkas Yusniar.
Dengan kenaikan ini, Kalimantan Timur semakin memperkuat ketahanan pangan regionalnya, sekaligus berkontribusi dalam produksi beras nasional. (*)

Tinggalkan Balasan