EXPRESI.co, BONTANGDari 10 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur (Kaltim), Kota Bontang menempati urutan pertama kasus stunting tertinggi berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.

Meski begitu Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menegaskan komitmennya dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Bontang.

Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengatakan sampai saat ini pemerintah masih sedang mengambil langkah maksimal untuk percepatan penurunan angka stunting.

“Kita masih upayakan itu kan hasil SKI ya. Kalau hasilnya kita saat ini ada di angka 18 persen-an,“ ucap Najirah saat ditemui usai acara penutupan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Mangrove Park Saleba, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (25/7/2024).

Ketua Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting itu juga mengatakan bahwa sampai saat ini sebenarnya angka pusat dan daerah masih belum terkoneksi. Untuk itu pihaknya tetap melakukan berbagai upaya meski angka pusat cukup tinggi. “Nah jadi ini angkanya masih belum sinkron,” ucapnya.

Kata dia saat ini dan ke depannya tetap dilakukan upaya Intervensi gizi, yang dinilai merupakan kunci penting untuk menurunkan angka stunting alias kurang gizi kronis pada anak ini.

“Metodenya ke depan kita tetap akan lakukan bagaimana penurunan dengan memberikan gizi kepada anak. 3 bulan makanan (bergizi) untuk saat ini juga sudah dilakukan semuanya,” pungkasnya. (Adv)