EXPRESI.co, BONTANG – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Bontang menggelar Forum Group Discussion (FGD) untuk membahas rencana pembangunan diorama arsip, sebuah proyek yang bertujuan menumbuhkan kesadaran sejarah dan pentingnya arsip bagi masyarakat. Diskusi ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlinawati, di ruang multimedia DPK pada Kamis (27/2/2025).
Pembangunan diorama arsip ini menjadi langkah konkret dalam memperkenalkan sejarah Kota Bontang kepada generasi muda dengan mengedepankan unsur kearifan lokal. Namun, DPK mengakui adanya kendala berupa minimnya dokumen sejarah yang terdokumentasi dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan dukungan data dari berbagai pihak, termasuk perusahaan besar seperti Badak LNG, Pupuk Kaltim (PKT), dan Indominco, serta tokoh-tokoh sejarah dan budaya setempat.
Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Bontang dalam menghidupkan arsip sejarah dan menyajikan perjalanan kota dari masa ke masa. Menurutnya, diorama ini diharapkan menjadi sarana edukasi yang menarik bagi generasi muda agar mereka lebih memahami sejarah Bontang secara runtut.
Rencananya, diorama arsip ini akan dibangun di eks kantor lurah Satimpo, yang berada di kompleks kantor DPK, Jalan HM. Ardan Satimpo, Bontang Selatan. Lokasi ini dipilih karena strategis dan mudah diakses oleh masyarakat.
Dalam FGD ini, Eviyanti, Kepala Bidang Pengelolaan dan Penyelamatan Arsip, mempresentasikan konsep layout diorama yang akan memuat berbagai aspek sejarah Kota Bontang. Beberapa elemen utama yang akan ditampilkan antara lain sejarah Kota Bontang dari masa sebelum menjadi kota administratif hingga saat ini, kepemimpinan kepala daerah dari waktu ke waktu, serta arsip pendirian perusahaan-perusahaan besar yang berperan dalam perkembangan ekonomi Bontang. Selain itu, diorama ini juga akan memuat informasi tentang peran politik dan paguyuban kedaerahan, eksistensi umat beragama, seni, dan budaya sebagai bagian dari identitas masyarakat, serta peristiwa penting seperti dampak pandemi COVID-19. Tak hanya itu, diorama ini juga akan menampilkan tokoh-tokoh bersejarah serta prestasi Kota Bontang di berbagai bidang.
Retno berharap bahwa Detail Engineering Design (DED) proyek ini dapat segera dirampungkan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Ia menekankan bahwa proyek ini harus dikonsep secara matang agar hasilnya benar-benar menarik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Sekda Kota Bontang, Aji Erlinawati, menekankan bahwa pembangunan diorama arsip harus dilakukan dengan penuh kesungguhan dan tidak terburu-buru. Ia mengingatkan agar konsep yang dibuat benar-benar diperhitungkan secara matang agar hasilnya bisa bermanfaat dan diterima oleh masyarakat.
Dukungan terhadap proyek ini juga datang dari Anggota DPRD Kota Bontang, Saiful Rizal, yang berharap prestasi Bontang dapat diabadikan dalam bentuk prasasti. Menurutnya, pencapaian Kota Bontang harus terdokumentasi agar dapat menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Seniman Bontang, Edi Sudaryanto, turut memberikan usulan agar diorama tidak hanya berisi arsip sejarah, tetapi juga cerita rakyat dan budaya lokal. Ia menilai bahwa diorama ini bisa menjadi sumber informasi yang memudahkan generasi mendatang mengakses literatur sejarah yang penting.
Sementara itu, Ketua PWI Bontang, Suryadi, menyarankan agar konsep diorama menggabungkan unsur budaya, alam, dan industri, sehingga dapat menggambarkan identitas Kota Bontang secara lebih komprehensif. (*)

Tinggalkan Balasan