EXPRESI.co, BONTANG – Peternakan domba punya peluang untuk dikembangkan di Kota Bontang. Ahli Pengolahan Produk Peternakan dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Ari Wibowo, menyebut usaha peternakan menjanjikan.
Pengembangan peternakan domba tidak hanya membuka peluang bisnis yang menguntungkan tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Bontang berpeluang besar menjadi pusat swasembada daging domba sekaligus memperkuat ekonomi lokal.
Ari mengatakan, meski memiliki payback peruode 11,18 tahun, strategi jangka panjanh ang matang daoat membuat usaha i i sangat menjanjikan.
Dari hasil kajian yang dia paparkan, menunjukkan bahwa usaha peternakan domba di Bontang dapat menghasilkan penerimaan hingga Rp507 juta per tahun, dengan keuntungan bersih Rp79 juta per tahun.
Dia menekankan pentingnya pengelolaan risiko, seperti biosekuriti, pengendalian penyakit, dan optimalisasi sumber daya. Ia merekomendasikan konsep clustering farming untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Penggunaan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan persilangan domba Dorper dengan betina lokal juga menjadi langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas,” katanya.
Rekomendasi lainnya mencakup pembentukan pusat pembibitan, rumah potong hewan khusus domba, serta pelatihan manajemen biosekuriti untuk peternak. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendukung kemandirian pangan lokal dan meningkatkan daya saing produk di pasar internasional.
Dengan potensi besar yang dimiliki, Kota Bontang dapat menjadi pionir dalam pengembangan peternakan domba di Kaltim. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk mengatasi tantangan serta menjadikan sektor ini sebagai motor penggerak ekonomi baru di kota ini. (*)

Tinggalkan Balasan