EXPRESI.co, SAMARINDA – Jembatan Mahakam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, resmi ditutup sementara mulai Selasa (25/2/2025) untuk proses investigasi menyeluruh. Langkah ini diambil setelah sebuah tongkang pengangkut kayu menabrak jembatan pada 16 Februari lalu, memicu kekhawatiran akan keamanan konstruksi.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Hendro Satrio MK, menegaskan bahwa penutupan ini dilakukan atas rekomendasi DPRD Kaltim demi memastikan keamanan infrastruktur vital tersebut.

“Jika hasil investigasi menunjukkan tidak ada kerusakan serius, jembatan akan segera dibuka kembali,” ujar Hendro dalam konferensi pers, Senin (24/2/2025).

Investigasi ini melibatkan tim ahli dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang akan melakukan pemeriksaan struktural terhadap jembatan berusia lebih dari empat dekade itu. Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda turut serta mengatur lalu lintas kapal agar insiden serupa tidak terulang.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud, berharap investigasi berjalan cepat sehingga masyarakat tidak mengalami gangguan mobilitas yang berkepanjangan.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami meminta agar investigasi ini dipercepat supaya jembatan bisa segera digunakan kembali,” tegas Hasanuddin.

Untuk mencegah insiden serupa, Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaraddin, mengumumkan bahwa pihaknya akan menambah kapal tunda guna memperketat pengawasan terhadap tongkang yang melintas di bawah jembatan.

“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Investigasi ini penting demi memastikan keamanan jembatan dan para pengguna jalan,” jelasnya.

Keputusan penutupan sementara ini diambil melalui rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk BBPJN Kaltim, DPRD Kaltim, KSOP Kelas I Samarinda, Polresta Samarinda, Pelindo, serta pemilik kapal tongkang. Hasil investigasi diharapkan dapat segera diumumkan agar dampak terhadap mobilitas warga dapat diminimalisir. (*)