EXPRESI.co, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang tengah menggarap pembangunan Kawasan Adat Guntung yang diharapkan menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kutai dan destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur. Proyek ini mencakup replika Rumah Adat Kutai dan saat ini telah mencapai progres yang hampir rampung.

Wali Kota Bontang, Basri Rase, menyampaikan komitmen kuatnya untuk menjadikan Kawasan Adat Guntung sebagai pusat budaya dan wisata.

“Ini bukan hanya kebanggaan bagi Bontang, tetapi juga untuk Kalimantan Timur. Kami ingin Bontang dikenal luas, terutama menyambut hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkap saat sidak beberapa waktu lalu.

Kawasan ini akan dirancang agar wisatawan dapat merasakan langsung kekayaan budaya Kutai. Selain replika Rumah Adat Kutai, akan ada berbagai fasilitas pendukung, seperti stan kuliner yang menyajikan makanan khas Kutai, pakaian adat yang dapat disewa, serta toko souvenir. Rencananya, lokasi ini juga akan dilengkapi dengan museum, arena outbound, area berkuda, taman bermain anak, dan panggung seni untuk pertunjukan adat.

Pemkot Bontang telah mengalokasikan dana sebesar Rp 19 miliar untuk mendukung pembangunan kawasan seluas 4 hektar ini. Basri menekankan bahwa perhatian pemerintah ini merupakan upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya lokal di tengah gempuran teknologi modern.

“Saya yakin budaya lokal tetap menarik bagi generasi milenial dan Gen Z. Kehadiran rumah adat Kutai ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang signifikan ke depannya,” tambah Basri optimis.

Wali Kota Basri, yang saat ini cuti kempanye untuk Pilkada 2024, menyampaikan bahwa selain replika rumah adat, pembangunan juga meliputi berbagai fasilitas pendukung, seperti keraton, guest house, panggung adat, patung dan ornamen tradisional, taman, serta infrastruktur jalan dan jembatan di area ini.

Dia pun berharap Kawasan Adat Guntung akan menjadi daya tarik baru yang tidak hanya memperkaya khazanah budaya, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.

“Nanti di sana ada juga tempat outboun dan arena berkuda. Selain melestatikan budaya, ini juga dirancang agar dapat menambah pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya. (*)