EXPRESI.co, BONTANG – Wali Kota Bontang Basri Rase menanggapi kritik mengenai seringnya dia keluar daerah dengan menjelaskan perannya sebagai kepala daerah.
Basri mengibaratkan posisi kepala daerah sebagai kepala rumah tangga yang harus memastikan “dapurnya tetap ngebul.”
Dalam sebuah podcast bersama influencer Rijal Djamal, Basri menyatakan bahwa kunjungan luar daerah yang sering ia lakukan memiliki tujuan strategis.
Ia menjelaskan bahwa setiap perjalanan tersebut digunakan untuk melobi pusat dan provinsi demi kepentingan Bontang.
“Jika saya keluar daerah, bukan tanpa alasan. Saya memanfaatkan kesempatan untuk memajukan Bontang,” ungkapnya.
Menurut Basri, upaya lobinya membuahkan hasil dengan adanya bantuan keuangan tahunan dari Provinsi Kalimantan Timur yang mencapai Rp100 miliar.
Selain itu, sebagai Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Regional Kalimantan, Basri berhasil memasukkan pasal dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang memberikan satu persen dana bagi hasil dari pusat ke daerah.
Basri juga mencatat, selama kepemimpinannya, APBD Bontang meningkat signifikan dari Rp1,3 triliun menjadi Rp3,2 triliun. “Ini semua hasil lobi yang kami lakukan, bukan berarti saya tidak berbuat untuk Bontang saat berada di luar,” tegasnya.
Dia menambahkan, urusan pemerintahan sehari-hari ditangani oleh Sekretaris Daerah, sementara tugasnya adalah menyinergikan kemampuan daerah dengan berbagai stakeholder.
Di bawah kepemimpinannya, Basri Rase juga memastikan kemudahan investasi dengan mempermudah proses perizinan bagi perusahaan.
“Komitmen kami adalah mempermudah segala hal untuk menarik investasi,” tandasnya. (*)