EXPRESI.co, BONTANG – Ratusan ikan mati mendadak di perairan Bontang, memicu kekhawatiran di kalangan nelayan dan warga pesisir. Kejadian ini terungkap setelah sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Nina Iskandar viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak ikan-ikan yang terjebak di jaring nelayan dalam kondisi tak bernyawa, membuat banyak pihak menduga adanya pencemaran lingkungan akibat limbah industri.
Menanggapi insiden ini, Anggota Komisi C DPRD Kota Bontang Muhammad Sahib, yang dikenal dengan nama Ibe Santan, meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bontang segera melakukan investigasi menyeluruh dan transparan untuk mengungkap penyebab pasti kematian ikan secara massal.
“Saya meminta Dinas Lingkungan Hidup benar-benar melakukan investigasi secara transparan agar penyebab kematian ikan ini dapat dipastikan. Ini menyangkut mata pencaharian masyarakat nelayan yang bergantung pada perairan ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sahib mengatakan Komisi C DPRD Bontang akan menjalankan fungsi pengawasannya secara serius. Pihaknya berencana memanggil seluruh pihak terkait, termasuk perusahaan industri di sekitar wilayah terdampak, untuk membahas masalah ini secara mendalam.
“Kami dari Komisi C betul-betul akan menjalankan tugas kami sebagai pengawas. Semua pihak yang terlibat akan dipanggil, dan kami akan memastikan ada langkah konkret untuk mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
Sahib mengungkapkan, wilayah terdampak, yang meliputi Segendis hingga Muara Santan, merupakan area vital bagi nelayan lokal. Jika terbukti bahwa pencemaran berasal dari limbah pabrik, ia menuntut agar perusahaan yang bersangkutan bertanggung jawab penuh atas kerugian yang dialami masyarakat.
“Jika benar ini akibat limbah industri, maka perusahaan wajib memberikan kompensasi kepada masyarakat terdampak dan harus dikenakan sanksi tegas oleh pemerintah. Kami tidak akan membiarkan kejadian seperti ini terus berulang tanpa ada kejelasan dan solusi,” tandasnya.
Kematian ikan secara massal di perairan Santan Ilir ini menjadi alarm serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat pesisir. Para nelayan yang kehilangan sumber penghidupan mereka berharap ada keadilan dan tindakan nyata dari pihak berwenang. Investigasi mendalam diharapkan bisa menjawab pertanyaan besar: apakah ini murni faktor alam atau ada tangan industri yang mencemari laut? (*)

Tinggalkan Balasan