EXPRESI.co, SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus berupaya menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap olahraga tradisional melalui berbagai kegiatan yang dirancang sepanjang tahun. Fokus ini bertujuan tidak hanya untuk menjaga kebugaran masyarakat tetapi juga untuk melestarikan budaya lokal yang kaya nilai sejarah.

Thomas Alva Edison, Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya telah merencanakan 16 program kegiatan yang berlangsung secara terstruktur dan tersebar di berbagai wilayah.

“Tahun ini, kami merencanakan sekitar 16 kegiatan, yang tersebar sepanjang tahun dan mencakup berbagai jenis acara, mulai dari sosialisasi hingga olahraga bersama masyarakat,” kata Thomas, Kamis (14/11/2024).

Thomas mengungkapkan, program-program ini dirancang untuk dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dengan pembagian kegiatan yang terjadwal secara terstruktur pada setiap triwulan.

“Kegiatan terprogram kami meliputi sosialisasi olahraga, pemasaran olahraga, serta olahraga bersama yang kami gelar di berbagai tempat umum,” ujar Thomas.

Salah satu program unggulan adalah olahraga bersama yang rutin dilaksanakan setiap Minggu. Acara ini melibatkan kerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia), untuk mengajak masyarakat aktif berolahraga secara massal.

“Kami bekerja sama dengan berbagai organisasi, termasuk KORMI, untuk mengelola olahraga bersama di hari Minggu. Acara ini kami selenggarakan di tempat umum seperti lapangan di depan sekolah atau taman kota,” jelas Thomas.

Di kawasan Palaran, Dispora Kaltim juga menggelar kegiatan senam pada sore hari setiap Minggu. Ini menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak dapat hadir pada pagi hari.

“Karena pagi hari banyak yang tidak bisa hadir, kami memutuskan untuk mengadakan senam sore di Palaran agar lebih banyak masyarakat yang bisa ikut serta.” tambah Thomas.

Untuk memastikan keberhasilan setiap program, Dispora Kaltim melibatkan 16 instruktur terlatih yang bertugas secara bergantian setiap bulan. Instruktur ini memainkan peran penting dalam mengarahkan jalannya olahraga, baik senam maupun olahraga tradisional.

“Kami memiliki sekitar 16 instruktur yang terbagi menjadi 10 orang per bulan. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa kegiatan senam dan olahraga tradisional berjalan dengan lancar,” ujar Thomas.

Selain kegiatan kebugaran, program Dispora Kaltim juga bertujuan memperkenalkan kembali olahraga tradisional kepada masyarakat. Thomas menyoroti pentingnya mempopulerkan olahraga tradisional yang mungkin belum banyak dikenal oleh generasi muda.

“Banyak masyarakat yang belum tahu bahwa olahraga tradisional ini ada di berbagai daerah, meskipun dengan nama yang berbeda. Kami ingin menggali, mempopulerkan, dan menjadikannya sebagai aset budaya Indonesia.” jelasnya.

Dispora Kaltim berharap bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya aktif secara fisik tetapi juga memiliki kesadaran lebih terhadap pentingnya melestarikan warisan budaya.

“Kami berharap masyarakat dapat semakin menghargai dan melestarikan olahraga tradisional ini, yang tidak hanya bermanfaat bagi kebugaran tetapi juga untuk menjaga warisan budaya kita,” pungkas Thomas.

Dengan program yang beragam dan dukungan dari berbagai pihak, Dispora Kaltim berkomitmen untuk terus mengembangkan olahraga tradisional sebagai bagian dari gaya hidup sehat sekaligus upaya pelestarian budaya. (adv/dispora)