EXPRESI.co, BONTANG – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bontang menggelar Konferensi Kota pada Rabu (11/6/2025) di Rumah Jabatan (Rujab) Pendopo Wali Kota. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi perjalanan organisasi selama masa bakti 2020–2025 sekaligus menetapkan kepengurusan baru yang akan membawa tongkat estafet hingga lima tahun ke depan.

Acara yang berlangsung dengan khidmat ini dihadiri para pengurus PGRI dari tingkat cabang, perwakilan guru dari berbagai satuan pendidikan, serta tamu undangan dari pemerintah daerah dan stakeholder pendidikan. Konferensi ini menjadi ruang refleksi dan penyusunan strategi untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital.

Ketua PGRI Kota Bontang periode 2020–2025, Dasuki, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota atas dedikasi mereka dalam memajukan dunia pendidikan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, pemerintah, dan masyarakat demi peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

“Konferensi ini bukan sekadar pergantian kepengurusan, tetapi juga forum refleksi untuk menilai apa yang sudah kita capai dan merancang langkah strategis ke depan,” ujar Dasuki.

Agenda utama konferensi yakni pemilihan Ketua PGRI Kota Bontang masa bakti 2025–2030 berlangsung secara demokratis dan kondusif. Proses ini mencerminkan semangat kolektif dalam membangun organisasi yang solid dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Selain pemilihan, konferensi juga menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, mulai dari peningkatan kesejahteraan guru, penguatan kompetensi profesional, hingga penguatan peran aktif PGRI dalam menyikapi transformasi pendidikan digital.

Dengan berakhirnya masa bakti 2020–2025, para peserta berharap kepengurusan baru akan membawa semangat baru yang lebih inovatif, responsif, dan berorientasi pada kemajuan pendidikan di Kota Bontang. (*/Fn)