Andi Harun Target RPH Terpadu Jalan Tahun Depan

Redaksi

EXPRESI.co – Pemerintah Kota Samarinda target program pengembangan Rumah Potoh Hewan (RPH) di Kelurahan Tanah Merah selesai tahun depan.

Wali Kota Samarinda Andi Harun tak ingin berlarut-larut, dia menargetkan kepada jajarannya agar di tahun 2023 program pengembangan RPH kota Samarinda di jalan poros Samarinda-Bontang bisa segera dimulai pekerjaan fisiknya.

Hal ini disampaikan Andi Harun dalam Workshop Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan RPH kota Samarinda di ruang rapat Mangkupelas, Balaikota Samarinda, Kamis (6/10/2022).

“Saya akan push ini langsung, fisiknya harus dimulai tahun 2023. Minimal sudah ada tahapan awal fisiknya di tahun 2023,” kata Andi Harun.

Sementara, untuk master plan Andi Harun menargetkan tahun ini harus selesai. Dia berharap kepada dinas terkait agar memberi perhatian khusus pada program ini.

“Saya berharap betul kepada Bappeda, BPKAD, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, fisiknya sudah bisa berjalan di 2023 dan bisa saja fisiknya berlanjut lagi di 2024,” ungkapnya.

Andi Harun meminta semua leading sektor saling bekerjasama dan berkolaborasi dengan pihak terkait, terhadap upaya optimalisasi RPH ini dengan tetap mempertimbangkan segi perspektif konsultan, penataan ruang, estetika, lingkungan dan lainnya.

BACA JUGA:  Sambut IKN, Pemprov Kaltim Tingkatkan Kualitas SDM

Dia menyampaikan bahwa kebutuhan daging sapi di Samarinda saat ini masih banyak dipasok dari luar Kalimantan Timur, yakni mencapai 73,13 persen dari total 11.066 ton. Sedangkan kebutuhan di Samarinda sendiri mencapai 1.200 ton atau setara dengan 12.000 ekor sapi per tahunnya. Sementara distribusi sapi lokal hanya mampu memenuhi 26,8 persen kebutuhan saja.

“Melihat kondisi geografis dan proyeksi sektor ekonomi, Kota Samarinda memiliki potensi yang sangat baik bagi bisnis penggemukan sapi yang dijalankan secara tepat, cepat, dan efisien,” ujarnya.

Jika dibandingkan dengan memasok sapi dari luar, pembudidayaan sapi dan ternak di Kota Samarinda akan memangkas lebih dari 50 persen biaya transportasi dan biaya lain-lain. Bahkan, kata Andi Harun, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan daging kota Samarinda, tapi juga menjadi penyedia kebutuhan kabupaten/kota di Kaltim.

BACA JUGA:  Gubernur Kaltim Harap Covid Tak Lagi Kembali

Oleh karena itu, Andi Harun optimis Samarinda mampu membangun RPH yang terpadu, dan modern, serta dikelola secara profesional diatas lahan seluas sekitar 22 hektar.

Pengembangan RPH ini lanjutnya akan dilengkapi fasilitas lengkap dari hulu ke hilir, sehingga mampu memenuhi manfaat diantaranya suplai kebutuhan daging bermutu, halal, dan higienis bagi masyarakat Kalimantan Timur dan sekitarnya.

Selain itu, juga dapat berkontribusi pada kebutuhan daging bagi Ibu Kota Negara dan sebagai Public servicess dan sekaligus sumber PAD (melalui rest area, urban farming, ekowisata, dll).

“Ini bisa menjadi pusat industri daging dan olahannya yang terpadu, modern dengan teknologi bertaraf Internasional, menjadi pusat percontohan, edukasi dan pelatihan RPH berstandar Internasional yang berbasis kompetensi di Indonesia, ” tuturnya.

Dia bilang, RPH ini juga sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada daging, dan menjawab tantangan global terhadap krisis pangan dari sektor bahan pangan asal hewan. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Tags

Ads - Before Footer