EXPRESI.co BONE – Menjelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bone, suhu politik di antara para elit kian memanas. Para pasangan calon (Paslon) berlomba menarik perhatian masyarakat lewat berbagai platform, mulai dari media sosial seperti Facebook hingga kampanye langsung di lapangan. Tak terkecuali tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bone yang berlaga tahun ini.

Di balik kampanye yang kian intens, muncul pula isu kampanye hitam (black campaign) yang menargetkan Paslon nomor urut 2, Andi Islamuddin dan Andi Irwandi Natsir, atau yang dikenal dengan nama Paslon Tegak Lurus. Isu ini mencuat setelah tim pemenangan Tegak Lurus menemukan pesan berantai melalui WhatsApp yang menawarkan beasiswa kepada masyarakat, mengatasnamakan Paslon mereka.

Dalam pesan tersebut, oknum mengaku mendapat amanah dari Paslon Tegak Lurus untuk mencari penerima beasiswa dengan nilai Rp 7 juta per tahun selama empat tahun untuk 20 orang. Syaratnya, calon penerima beasiswa diminta menyerahkan foto Kartu Keluarga (KK) dan menghadiri pertemuan di salah satu kafe di Bone.

Pesan berantai soal beasiswa dari salah satu Paslun Bupati Bone.

Namun, Ketua Tim Pemenangan Tegak Lurus, Andi Herman Sampara, dengan tegas membantah adanya program semacam itu.

Andi Herman menyatakan, “Ini murni black campaign untuk menjatuhkan Paslon kami. Kami sudah melakukan penelusuran, tapi nomor tersebut tidak ada dalam daftar tim pemenangan atau relawan Tegak Lurus.”

Menurutnya, kampanye hitam ini dirancang untuk memanipulasi persepsi publik dan mencoreng citra Paslon Tegak Lurus.

Dia juga menyayangkan beredarnya informasi yang menyesatkan ini karena dinilai sengaja dibuat untuk menipu masyarakat Bone dan merusak nama baik Paslon yang mereka usung.

“Berpolitiklah dengan cara yang baik. Jangan menjatuhkan orang lain, apalagi dengan membohongi masyarakat Bone. Black campaign sangat buruk, apalagi dilakukan oleh orang Bone yang menjunjung tinggi prinsip assitobonengeng,” tegas Andi Herman.

Andi Herman pun meminta masyarakat Bone untuk bijak dan kritis dalam menerima informasi, agar tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum tentu benar. Ia juga mengingatkan bahwa masyarakat Bone harus tetap menjunjung nilai-nilai adat dan berpolitik secara beradab.

“Kami percaya masyarakat Bone cerdas dan mampu membedakan mana informasi yang benar dan yang tidak,” tambahnya.

Jika isu ini terus berlanjut, Paslon Tegak Lurus menyatakan siap mengambil langkah hukum terhadap pihak yang menyebarkan informasi palsu tersebut. Mereka berharap proses Pilkada di Bone berjalan dengan lancar, jujur, adil, dan terbebas dari praktik-praktik black campaign yang hanya merugikan masyarakat. (*)