EXPRESI.co, BONTANG – Bulan Muharram menandai awal tahun dalam kalender Hijriah dan dikenal sebagai salah satu dari empat bulan suci (bulan haram) dalam Islam. Di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, menjauhi perbuatan dosa, serta menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama.

Momentum Tahun Baru Islam 1447 Hijriah menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaiki niat, serta menumbuhkan semangat hijrah, tidak hanya secara fisik, tapi juga secara spiritual. Hijrah dimaknai sebagai perpindahan dari keburukan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju kesadaran.

Bulan Muharram adalah bulan Allah, dan Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk berpuasa di dalamnya, khususnya pada tanggal 10 yang dikenal sebagai Hari Asyura.

Keutamaan Puasa Asyura

Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dikenal memiliki keutamaan yang besar. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya.

Di bulan Muharram, terutama pada Hari Tasu’a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram), menjadi amalan yang sangat dianjurkan sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada sunnah Nabi Muhammad SAW.

Selain memperkuat spiritualitas pribadi, peringatan Tahun Baru Islam juga menjadi momen penting bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai hijrah kepada generasi muda. Semangat perubahan positif perlu diwariskan agar tetap hidup dan berkembang seiring zaman.

Nilai hijrah itu bukan sekadar berpindah tempat, tapi berpindah sikap dan karakter, dari kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik. Ini penting dikenalkan sejak dini.

Mewujudkan Pribadi yang Lebih Baik

Dengan semangat Muharram dan tahun baru 1447 H, umat Islam diharapkan menyambutnya dengan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik, memperkuat keimanan, memperbanyak amal kebaikan, dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. (*)