EXPRESI.co, MAKASSAR – Dewi Kam, pengusaha wanita yang bergerak di sektor tambang batu bara dan pembangkit listrik, baru saja mencatatkan namanya dalam daftar 10 besar orang terkaya Indonesia versi Real Time Billionaire Forbes.

Keberhasilannya ini membuatnya menjadi satu-satunya perempuan di jajaran elit tersebut.

Dengan kekayaan mencapai 4,9 miliar dollar AS atau setara Rp 80 triliun, Dewi Kam kini menduduki peringkat ke-8, mengalahkan pengusaha ternama Chairul Tanjung yang memiliki kekayaan 4,4 miliar dollar AS (Rp 71,8 triliun).

Di puncak daftar orang terkaya Indonesia, masih ditempati oleh Prajogo Pangestu, pemilik Barito Pacific, dengan kekayaan sebesar 43,5 miliar dollar AS (Rp 710 triliun). Posisi kedua diduduki Low Tuck Kwong, pengusaha tambang yang dikenal sebagai “raja” batu bara, dengan nilai kekayaan 27,8 miliar dollar AS (Rp 453 triliun).

Sementara itu, Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono, masing-masing berada di posisi ketiga dan keempat dengan kekayaan sekitar 22 miliar dollar AS (Rp 359 triliun) dan 21,1 miliar dollar AS (Rp 344 triliun).

Dewi Kam memperoleh sebagian besar kekayaannya dari saham minoritas di Bayan Resources, perusahaan tambang batu bara terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2022, saham Bayan Resources tercatat melonjak tiga kali lipat di tengah krisis energi global. Dewi Kam memiliki sekitar 10 persen saham di perusahaan ini.

Selain bisnis tambang, Dewi Kam juga terlibat dalam proyek pembangkit listrik besar. Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto yang terletak di Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Melalui PT Sumber Energi Sakti Prima (SSP), Dewi Kam bermitra dengan PT Bosowa Energi dalam proyek tersebut.

Dewi Kam juga memiliki sejumlah kepemilikan perusahaan internasional, termasuk saham di Birken Universal Corporation, Savill Universal Ltd, dan Overseas Finance Ltd.

Ia juga tercatat sebagai direktur dan pemegang saham mayoritas di beberapa entitas yang terdaftar di negara-negara luar seperti British Virgin Islands dan Samoa.

Pada tahun 2006, Dewi Kam terlibat dalam proyek besar kerjasama energi Indonesia-China senilai 3,56 miliar dollar AS, yang melibatkan pembangunan Coal Based Chemical Plant di Balocci, Pangkep, Sulawesi Selatan.

Tak hanya itu, Dewi Kam juga memegang saham mayoritas di PT Sumbergas Sakti Prima, perusahaan yang mengelola PLTU Cilacap di Jawa Tengah.

Dalam proyek ini, Dewi Kam memiliki kepemilikan saham sebesar 99,5 persen, menjadikannya sosok kunci di balik pengembangan proyek tersebut.

Dengan berbagai pencapaian luar biasa ini, Dewi Kam tidak hanya sukses dalam dunia bisnis, tetapi juga menjadi simbol inspirasi bagi para perempuan Indonesia dalam meraih kesuksesan di dunia yang didominasi oleh kaum pria. (*/Fn)