EXPRESI.co, BERAU – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Berau menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pertanian Kabupaten Berau pada Jumat (28/2/2025). Aksi ini lahir dari kekecewaan mereka terhadap kinerja Dinas Pertanian yang dinilai tidak sejalan dengan visi pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Salah satu tuntutan utama mereka adalah keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian, mengingat regenerasi petani menjadi isu krusial dalam keberlanjutan ketahanan pangan.
“Minimal dengan diberikannya kesempatan kepada generasi muda, kami tidak lagi pusing mencari pekerjaan setelah lulus. Anak-anak muda Berau bisa kembali ke kampung halaman dan berkontribusi dalam mengembangkan daerahnya,” ujar salah satu peserta aksi.
Aliansi Pemuda Berau juga menyoroti kurangnya transparansi dalam program penyuluhan pertanian dan pembentukan kelompok tani. Mereka mengungkapkan bahwa di beberapa daerah, kelompok tani yang telah lama terbentuk masih dikuasai oleh pihak yang sama selama bertahun-tahun, sehingga menghambat akses bagi petani muda.
“Di tempat kami, dari saya lahir sampai sekarang, ketua kelompok tani masih orang yang sama. Bantuan pertanian malah dijadikannya aset kepemilikan pribadi,” ungkap seorang demonstran.
Mereka juga mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan Surat Keputusan (SK) kelompok tani baru, karena Dinas Pertanian hanya menyarankan agar mereka bergabung dengan kelompok tani lama, yang dianggap sudah tidak efektif.
Dalam aksinya, Aliansi Pemuda Berau mengajukan tiga tuntutan utama, yaitu:
Transparansi dalam penyuluhan pertanian lapangan (PPL) agar informasi dan bantuan dapat merata.
Pembentukan kelompok tani baru, sehingga petani muda memiliki wadah sendiri untuk berkembang.
Restrukturisasi Dinas Pertanian, dengan menempatkan pejabat sesuai bidang dan keahliannya.
Selain menyuarakan tuntutan, mereka juga mengevaluasi kinerja Dinas Pertanian yang dinilai banyak memiliki catatan merah selama kepemimpinan kepala dinas saat ini.
Aksi ini turut didukung oleh Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Berau, Akbar, yang menegaskan bahwa reformasi di Dinas Pertanian sangat mendesak demi mewujudkan ketahanan pangan yang inklusif. (*/Fn)

Tinggalkan Balasan