EXPRESI.co, MAMUJU – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Idris, membuka kegiatan Diseminasi Pengukuran Ketahanan Nasional Provinsi Sulbar, di d’Maleo Hotel Mamuju, Kamis (10/3/2022).
Dalam sambutannya, Muhammad Idris mengatakan, setiap daerah perlu pengetahuan terhadap tema yang diusung. Sebab, harus diyakini apa yang dikerjakan di daerah tidak lebih dari memperkuat ketahanan nasional.
“Kalau dibuka-buka perjalanan dan pengelolaan Indeks Ketahanan Nasional (IKN) dari tahun-ketahun, seharusnya indikator-indikator terbangunnya ketahanan nasional menjadi perhatian. Misalnya, dari aspek ideologi ketahanan bangsa,” kata Idris.
Tambahnya, sebanyak 34 provinsi dianalogikan satu tubuh manusia yang keterfungsiannya antara satu bagian ke bagian yang lain saling mengikat. Untuk itu, di dalamnya ada bagian dari negara, ketahanan nasionalnya rendah ataupun rawan, dan itu akan berpengaruh keselurahan bagi bangsa Indonesia.
“Kita jangan main-main mengenai ketahanan nasional, diskusi kemarin mengenai ketahanan pangan saja ternyata bangsa kita sangat rawan, pada kenyataannya para ahli mengatakan bangsa kita hanya bisa bertahan tiga minggu berdasarkan kacamata ketahanan pangan,” bebernya.
Oleh itu, kata Idris, yang perlu dilakukan adalah memastikan catatan-catatan merah untuk segera mengambil langkah memperkuat dan ini menjadi tahapan-tahapan melakukan pembaharuan.
“Secara khusus untuk Sulbar, saya sendiri mengukur dari segi aspek secara realistis banyak titik kerawanannya yang masih sangat dipengaruhi oleh adanya konsentrasi-konsentrasi politik di daerah,” ucapnya.
Ia menambahkan, salah satu yang menjadi ukuran ketahanan nasional di Sulbar yaitu potret ketahanan.
“Multidisiplin sangat dibutuhkan untuk bicara mengenai ketahanan nasional. Mudah-mudahan diskusi ini untuk lebih memperkuat daerah Sulbar di aspek ketahanan nasional,” tutupnya. (adv)
Tinggalkan Balasan