EXPRESI.co, BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang tengah memacu dua hal mendasar, yakni penguatan sumber daya manusia (SDM) dan percepatan digitalisasi layanan. Dua poros ini jadi kunci utama agar wajah layanan publik, terutama bidang perizinan dan investasi, tampil lebih responsif, modern, dan berbasis data.
“Kami sedang dorong peningkatan kapasitas SDM, terutama terkait perizinan digital,” kata Karel, Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP Bontang, kepada Expresi. Sepanjang 2024, sederet pelatihan teknis telah digelar, dan akan dilanjutkan secara lebih terstruktur pada 2025.
Fokus tahun depan adalah pada bimbingan teknis penggunaan aplikasi perizinan digital, pelatihan penyusunan peta potensi investasi, serta strategi promosi investasi berbasis data. DPMPTSP juga tengah merancang program pengembangan kawasan industri yang berbasis tata ruang dan pemetaan teknis.
“Kami siapkan pelatihan strategi promosi investasi sekaligus digitalisasi data,” jelas Karel.
Untuk mendukung itu, kebutuhan tenaga teknis menjadi tak terelakkan. Mulai dari analis tata ruang hingga surveyor pemetaan, semuanya akan dipenuhi lewat jalur resmi rekrutmen ASN. Koordinasi telah dilakukan dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) guna mengusulkan formasi teknis pada penerimaan CPNS mendatang.
“Kalau ada formasi CPNS, pasti kami ajukan. Karena tenaga teknis sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Meski rincian anggaran belum final, desain kebijakannya sudah mengerucut. DPMPTSP menargetkan layanan perizinan yang lebih adaptif dan efisien, dengan SDM yang tidak hanya paham regulasi, tapi juga menguasai peta digital dan narasi promosi investasi.
Langkah ini sejalan dengan visi besar Bontang untuk menjadi kota ramah investasi berbasis industri dan teknologi. DPMPTSP pun berharap, sinergi antara SDM dan sistem digital akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi lokal. (*/Fn)

Tinggalkan Balasan