EXPRESI.co, SAMARINDA – Aktivitas tambang ilegal di kawasan Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul) menuai kecaman dari DPRD Kalimantan Timur. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry, mendesak Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, untuk segera turun tangan dan melakukan investigasi menyeluruh.

Diketahui, sekitar 3,26 hektare lahan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Unmul dilaporkan rusak akibat aktivitas penambangan batu bara tanpa izin. Bahkan, penambangan disebut-sebut tetap berlangsung saat libur Idulfitri lalu.

“Ini bukan sekadar perusakan lingkungan, tapi penghinaan terhadap institusi pendidikan. Lahan milik Unmul yang digunakan untuk penelitian dan pendidikan ditambang secara brutal,” tegas Sarkowi, sapaan akrabnya.

Sarkowi berharap Gubernur Rudy Mas’ud menindak pelaku tambang ilegal dengan tegas dan cepat, mencontoh langkah progresif seperti yang pernah dilakukan Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, dalam menertibkan tambang-tambang ilegal di wilayahnya.

“Kami butuh dukungan penuh dari Gubernur. Jangan dibiarkan kasus ini berlarut-larut. Ketegasan seperti di Jawa Barat harus jadi contoh di Kaltim,” tegasnya.

Ia menekankan, KHDTK Unmul merupakan laboratorium alam penting untuk kegiatan pendidikan dan penelitian kehutanan. Eksistensinya sangat vital, tidak hanya bagi sivitas akademika Unmul, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan Kalimantan Timur.

“Tindakan penambangan di wilayah ini tidak hanya melanggar hukum, tapi juga mengancam ekosistem dan masa depan generasi muda,” ujarnya.

Sarkowi mengingatkan bahwa pembiaran terhadap tambang ilegal di kawasan pendidikan akan menjadi preseden buruk dan menunjukkan lemahnya penegakan hukum serta komitmen terhadap lingkungan hidup. (Adv/DPRD Kaltim/IA)