EXPRESI.co, JAKARTA – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan mendukung swasembada pangan, Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kalimantan Timur mengusulkan pembentukan koperasi di setiap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025. Usulan ini diharapkan dapat mempercepat distribusi hasil pertanian dan mempermudah akses petani terhadap sumber daya penting seperti pupuk dan pasar.

Ketua DPD PTI Kalimantan Timur, Akbar Patompo, mengatakan koperasi akan menjadi solusi strategis untuk mengatasi fluktuasi harga, kesulitan dalam pemasaran hasil panen, dan terbatasnya akses kepada sarana produksi. Dengan koperasi, diharapkan petani dapat lebih mandiri, meningkatkan produksi, serta lebih efisien dalam mendistribusikan hasil pertanian mereka ke pasar.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Pembukaan Sekolah Tani Muda II yang digelar di The Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (21/2). Sekolah Tani Muda II yang dihadiri oleh para pemuda tani dari seluruh Indonesia ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi generasi muda dalam mengelola sektor pertanian.

Ketua Umum DPP PTI, Budisatrio Djiwandono, dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam memperkuat sektor pertanian nasional.

Budisatrio optimis Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga berpotensi menjadi lumbung pangan dunia. “Kita bersama-sama mewujudkan cita-cita agar Indonesia bisa berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia sangat bergantung pada peran serta anak muda yang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.

Budi juga menyoroti tantangan besar dalam sektor pertanian, terutama masalah regenerasi petani, mengingat mayoritas petani Indonesia saat ini berusia di atas 50 tahun. “Tanpa peran serta generasi muda, siapa yang akan melanjutkan produksi pangan untuk bangsa ini?” tegasnya.

Di tengah peran vital para pemuda, usulan pembentukan koperasi di setiap DPC PTI Kalimantan Timur menjadi langkah konkret untuk mendukung program swasembada pangan pemerintah, terutama di daerah-daerah yang kaya potensi pertaniannya. Dengan koperasi, distribusi hasil pertanian akan lebih terorganisir, dan petani akan memiliki daya tawar yang lebih tinggi.

Budisatrio mengingatkan bahwa keberhasilan sektor pertanian di Indonesia tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada kolaborasi dan semangat gotong royong antar generasi, sektor, dan masyarakat.

“Indonesia Emas 2045 akan terwujud jika sektor pertanian kita maju, dan itu bisa terwujud jika kita bersatu dan bekerja keras untuk kemajuan bersama,” pungkasnya. (*/Fn)