EXPRESI.co, BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Kalimantan Timur menunjuk perusahaan dari luar daerah dan tak melibatkan penjahit lokal untuk pengadaan seragam batik sekolah.
Di laman LPSE Kota Bontang, Disdikbud Bontang melakukan dua kegiatan belanja seragam batik sekolah dengan nilai fantastis. Belanja seragam batik sekolah dengan kode paket 7P9-P2403-8864253 sebesar Rp 8,2 miliar, dan belanja seragam batik sekolah kode paket 7P9-P2403-8864489 senilai Rp 3.1 miliar.
Dua kegiatan belanja seragam sekolah ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024.
Kegiatan belanja yang menghabiskan duit belasan miliar rupiah itu juga diduga menyalahi prosedur pengadaan barang dan jasa yang menggunakan skema e-catalog.
Sebab, hingga kini perusahaan yang ditunjuk untuk mengerjakan paket tersebut tidak dicantumkan dalam rincian paket pengadaan di LPSE, sementara status paket telah dalam pengiriman.
Hingga berita ini diterbitkan, Disdikbud Kota Bontang belum memberi jawaban. Kepala Disdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono tak memberi respon dalam upaya konfrmasi yang dilakukan.
Begitu pun Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikbud Kota Bontang Nuryadi Bakhtiar yang disebut sebagai penanggung jawab kegiatan, belum memberi konfirmasi.
Redaksi Expresi.co telah mencoba menghubungi keduanya via telepon dan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, namun keduanya tak merespon.
Sementara, Sekretaris Disdikbu Bontang Saparuddin mengaku tidak tahu soal pengadaan tersebut.
“Mohon maaf saya tidak menangani seragam lagi, langsung saja ke Kabid Dikdas (Nuryadi). Beliau PPTKnya, kalau saya jawab nanti salah karena tidak mengikuti perkembangannya,” kata Saparuddin saat dihubungi pada Jumat (31/5/2024).
Sebelumnya, Wali Kota Bontang Basri Rase menegaskan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) berdayakan penjahit lokal untuk pengadaan seragam sekolah.
Dia mengatakan, pemberdayaan penjahit lokal untuk pengadaan seragam sekolah dapat meningkatkan pengembangan UMKM masyarakat.
“Itu perintah saya, harus berdayakan penjahit lokal. Semangat kami berdayakan UMKM,” ujar Basri Rase. (Fn)

Tinggalkan Balasan