EXPRESI.co, SAMARINDA – Persoalan sampah plastik yang terus membayangi kehidupan masyarakat di Kalimantan Timur kembali mendapat perhatian serius. Kali ini, dukungan datang dari Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, yang menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi membangun pabrik pengolahan sampah plastik di seluruh kabupaten dan kota.

Menurutnya, inisiatif tersebut merupakan langkah strategis untuk mengakhiri persoalan klasik seputar pengelolaan sampah yang selama ini belum sepenuhnya tertangani.

“Apa pun yang bisa mengatasi persoalan sampah memang harus kita dukung. Ini bukan cuma urusan provinsi, tapi juga kabupaten dan kota, karena masyarakatnya ada di sana,” ujar Firnadi.

Firnadi menilai, selama ini pengelolaan sampah plastik masih terbatas pada upaya pemilahan dan pengumpulan melalui skema bank sampah. Padahal, jika dikelola dalam skala industri, sampah plastik bisa memberi nilai tambah secara ekonomi.

“Kalau masuk tahap pengolahan dan punya nilai tambah, itu luar biasa. Kita sangat mendukung,” katanya.

Ia pun menegaskan pentingnya sistem pengelolaan yang berkelanjutan, bukan hanya untuk menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga untuk membuka peluang ekonomi lokal. Menurutnya, skema pendanaan dapat memanfaatkan APBD melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi maupun dalam bentuk bantuan keuangan ke pemerintah kabupaten/kota.

“Pemprov bisa menginisiasi lewat DLH, kemudian kabupaten/kota menyiapkan lahan dan mengelola,” jelasnya.

Terkait model pelaksanaannya, Firnadi menyebutkan dua skema yang menurutnya realistis: pembangunan pabrik terpusat oleh Pemprov dengan pengiriman sampah dari berbagai daerah, atau pembangunan pabrik secara mandiri oleh masing-masing kabupaten/kota dengan dukungan dana provinsi dan pengelolaan oleh BUMD.

“Pasti akan melibatkan BUMD juga. Tinggal siapa siapkan lahan, siapa operasional,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dinilai telah berhasil mengelola fasilitas pengolahan sampah plastik secara terintegrasi.

Firnadi berharap rencana ambisius ini tidak berhenti di tahap wacana, tetapi bisa segera direalisasikan demi kebermanfaatan masyarakat dan lingkungan hidup.

“Kalau memang untuk kesejahteraan rakyat dan lingkungan, kami sangat siap mendukung. Tapi harus ada komitmen anggaran dan pelibatan lintas sektor,” pungkasnya. (Adv/DPRD Kaltim/IA)