EXPRESI.co – Laga dua leg semifinal Liga Champions Eropa antara Inter Milan dan Barcelona musim ini menyajikan drama tiada duanya. Total 13 gol tercipta dalam duel penuh tensi dan kejutan, yang akhirnya mengantar Inter Milan ke final setelah pertarungan sengit selama 210 menit.
Tidak ada yang membayangkan pertemuan dua raksasa Eropa ini akan berlangsung sebegitu meriah. Atmosfer panas khas Liga Champions, gol-gol yang datang silih berganti, hingga drama menit akhir—semuanya tumpah ruah dan menjadikan laga ini salah satu yang paling seru dalam sejarah semifinal kompetisi elit benua biru.
Leg Pertama: Inter Bikin Barcelona Ketar-Ketir di Camp Nou
Berstatus tamu di leg pertama, Inter Milan tampil mengejutkan dengan perlawanan gigih di Camp Nou. Pertandingan berakhir 3-3, hasil yang tak hanya mengamankan peluang Nerazzurri, tapi juga memaksa tuan rumah Barcelona bekerja lebih keras di leg kedua. Performa Inter di kandang lawan mencuri sorotan dan menebar ancaman nyata.
Leg Kedua: Gol Balasan, Gol Balasan Lagi, dan Klimaks di Perpanjangan Waktu
Laga penentuan di Giuseppe Meazza dini hari tadi berlangsung dalam tensi tinggi sejak awal. Barcelona sempat menebar ancaman, namun Inter lebih dulu mencetak dua gol melalui Lautaro Martinez (21′) dan Hakan Calhanoglu (45′, penalti). Namun, keunggulan itu tak bertahan lama—Eric Garcia (54′) dan Dani Olmo (60′) membuat skor kembali imbang 2-2.
Saat laga mendekati akhir, drama sesungguhnya dimulai. Barcelona sempat membungkam publik Milan lewat sontekan Raphinha di menit ke-87. Tapi Francesco Acerbi jadi penyelamat Inter lewat gol penyeimbang di menit 90+3, memaksa laga berlanjut ke babak tambahan.
Perpanjangan waktu jadi panggung terakhir pertarungan ini. Ketika kelelahan mulai menggerogoti, Davide Frattesi muncul sebagai penentu kemenangan dengan gol krusial di menit ke-99. Tak ada gol tambahan setelah itu, dan Inter menang 4-3 di leg kedua, sekaligus unggul agregat 7-6.
Statistik Menarik: Tak Ada Brace, Tak Ada Pengulangan
Uniknya, tak satu pun pemain mencetak lebih dari satu gol di pertandingan ini. Bahkan, semua pencetak gol di leg pertama absen dari daftar pencetak gol leg kedua. Jika di leg pertama Denzel Dumfries sempat mencetak brace dan Yann Sommer membuat gol bunuh diri, di leg kedua segalanya berjalan lebih rapi dan kolektif.
Final Menanti, Lawan Segera Terjawab
Inter Milan kini tinggal menunggu lawan di final. Paris Saint-Germain yang unggul tipis 1-0 di leg pertama akan menghadapi Arsenal pada dini hari nanti. Siapa pun lawannya, Inter sudah membuktikan bahwa mereka siap menantang siapa saja.
Drama 13 gol, ketegangan hingga menit akhir, dan pahlawan dadakan—semua jadi bahan cerita yang akan lama dikenang Interisti dan pencinta sepak bola dunia. Inilah sepak bola di level tertinggi: tak terduga, menggigit, dan sangat menghibur. (*)

Tinggalkan Balasan