EXPRESI.co, SAMARINDA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2023 mencapai angka 78,20, sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional dan menempatkan Kaltim di peringkat ketiga nasional setelah DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Meski demikian, anggota DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, menyoroti adanya disparitas signifikan antara daerah di provinsi tersebut.
Andi Satya mengungkapkan bahwa kota-kota besar seperti Samarinda (82,32), Balikpapan (81,66), dan Bontang (81,56) mencatatkan IPM yang lebih tinggi dari rata-rata nasional. Namun, kabupaten seperti Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu (Mahulu) masih tertinggal dan berada di bawah angka nasional.
“Meskipun beberapa daerah telah mencatatkan IPM tinggi, masih ada wilayah yang memerlukan perhatian serius agar ketertinggalan ini tidak berlarut-larut,” ujarnya, Sabtu (16/11/2024).
Ia menyoroti sektor pendidikan dan kesehatan sebagai kunci utama untuk mengatasi ketimpangan tersebut. “Harapan hidup meningkat hingga 74 tahun, namun sektor pendidikan masih jauh dari harapan. Kita harus mempercepat pembangunan di sektor ini agar siap menghadapi bonus demografi yang akan datang,” jelasnya.
Menurut Politisi Partai Golkar ini, potensi Indonesia Emas 2045 hanya bisa tercapai jika ketimpangan pembangunan antar daerah dapat diatasi. Ia mengingatkan bahwa peluang dari bonus demografi akan sia-sia tanpa pemerataan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
“Pemerintah provinsi dan kabupaten harus bekerja sama mempercepat pembangunan di daerah tertinggal untuk memastikan semua masyarakat Kaltim menikmati hasil pembangunan secara merata,” tegasnya.
Ia pun mengajak semua pihak untuk tidak hanya merayakan pencapaian IPM yang tinggi, tetapi juga fokus pada identifikasi dan penanganan area yang masih membutuhkan perhatian. Dengan begitu, Kaltim dapat memastikan kemajuan yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi nyata bagi target Indonesia Emas 2045.
“Pemerataan adalah kunci agar seluruh masyarakat Kaltim bisa menikmati hasil pembangunan tanpa ada yang tertinggal,” tutupnya. (adv)

Tinggalkan Balasan