EXPRESI.co, SAMARINDA – Isu rendahnya upah guru Madrasah yang saat ini berada di bawah Upah Minimum Regional (UMR) menjadi sorotan di Kota Samarinda. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, memberikan tanggapannya terkait permasalahan ini, menekankan pentingnya memberikan kesejahteraan yang layak bagi para pendidik.

Sebagai seorang anggota dewan yang memiliki latar belakang sebagai guru, Ismail menyadari betul perjuangan para pengajar yang berjuang dengan upah yang minim untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Saat saya menjadi guru dulu, penghasilan yang kami terima bahkan tidak bisa dibandingkan dengan pengelola kantin sekolah. Kadang bercanda, yang kami miliki hanya keunggulan seragam,” ujar Ismail, mengenang masa-masa menjadi pendidik.

Ismail menegaskan bahwa kesejahteraan guru merupakan hal yang krusial karena mereka adalah ujung tombak dalam mencerdaskan generasi bangsa. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap kondisi para guru, khususnya yang mengajar di Madrasah.

Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para guru, Ismail mengusulkan agar Baznas Samarinda dapat bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan dan tambahan manfaat bagi para pengajar. “Kami sudah mendiskusikan hal ini. Kita bisa bantu guru-guru kita dengan kolaborasi antara Baznas dan BPJS, agar mereka mendapatkan perlindungan yang layak,” tambahnya.

Ismail berharap, ke depan, para guru Madrasah dapat menerima penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lebih dari itu, peningkatan kesejahteraan ini juga diharapkan menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi dan jasa mereka dalam membentuk masa depan bangsa.

“Kesejahteraan guru adalah penghargaan yang pantas bagi mereka yang berperan besar dalam mencerdaskan anak bangsa. Semoga upaya ini dapat segera direalisasikan,” tutup Ismail. (IA/Adv)