EXPRESI.co, SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda tengah fokus pada perbaikan pengelolaan lingkungan, dengan perhatian khusus pada penanganan sampah, yang dianggap sebagai salah satu tantangan utama kota ini. Fokus tersebut akan semakin intens setelah pelantikan Gubernur dan Walikota terpilih.

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, M. Ardiansyah, atau yang akrab disapa Aan, mengungkapkan bahwa penyebab utama banjir yang sering melanda Samarinda setiap tahun adalah pengelolaan sampah yang tidak optimal, baik dalam hal penanganan maupun penyediaan tempat pembuangan sampah yang memadai. “Banjir itu juga salah satu penyebabnya adalah sampah. Makanya, saya pribadi dan sebagai anggota dewan yang bertugas di Komisi III, saya fokus pada masalah sampah. Jadi, bagaimana kita bisa mengelola sampah yang ada di Samarinda ini,” ungkap Aan.

Menghadapi tantangan tersebut, Aan menyadari bahwa Kota Samarinda, yang terletak dekat dengan Sungai Mahakam, memiliki tantangan tersendiri dalam mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah sampah. “Penanganan sampah di Samarinda tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintah. Masyarakat juga perlu berperan aktif, dengan membuang sampah pada tempat yang disediakan dan mengolah sampah yang bisa dikelola secara mandiri,” tegasnya.

Aan berharap, dengan adanya kerjasama antara Pemkot dan masyarakat, pengelolaan sampah di Kota Samarinda dapat berjalan lebih efektif pada tahun 2025, serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Kita semua harus menyadari bahwa pengelolaan sampah ini adalah tanggung jawab bersama. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman,” tutup Aan.

(IA/Adv)