EXPRESI.co, BONTANG – Ketua Partai Gerindra Bontang, Agus Haris, bertemu dengan Ketua Partai Gelora Kota Bontang, Muhammad Aswar, dalam sebuah pertemuan yang disebut-sebut sebagai upaya membangun poros baru untuk Pilkada Bontang tahun 2024.
Agus Haris, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bontang, merupakan bakal calon Wali Kota yang diusung oleh Partai Gerindra untuk bertarung dalam Pilkada yang akan berlangsung pada November mendatang.
Sementara itu, Muhammad Aswar, anggota DPRD Bontang yang terpilih pada Pemilu 14 Februari lalu, juga telah menyatakan kesiapan dirinya untuk bertarung dalam Pilkada Bontang.
Aswar diketahui telah mendaftar sebagai bakal calon wakil wali kota di beberapa partai politik.
Menurut Aswar, pertemuannya dengan Agus Haris adalah langkah untuk membuka ruang komunikasi antara kedua belah pihak.
“Silaturahmi biasa, sebagai bakal calon wajar jika saling membuka ruang komunikasi dan diskusi,” katanya saat dikonfirmasi pada Jumat (7/6/2024) malam.
Aswar tidak menutup kemungkinan untuk berkoalisi dengan Agus Haris dalam Pilkada mendatang.
Ia mengatakan bahwa dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk koalisi antara Partai Gerindra dan Gelora di Pilkada Bontang.
“Dalam politik semua mungkin terjadi, tergantung momentumnya,” ujarnya.
Sebagai politisi muda yang baru terjun ke dunia politik, Aswar menekankan pentingnya membangun silaturahmi baik dengan partai politik lain maupun dengan masyarakat, termasuk berdiskusi dengan anak muda.
“Kemarin saya temui anak muda Bontang di Samarinda, banyak hal yang didiskusikan dan memang anak muda sebagai penerus ke depannya,” ujarnya.
Dalam Pemilu 14 Februari kemarin, Partai Gelora berhasil merebut satu kursi di DPRD Bontang, sementara Gerindra berhasil mempertahankan tiga kursinya.
Kemungkinan koalisi antara Gerindra dan Gelora dalam Pilkada sangat terbuka, dengan hanya membutuhkan tambahan satu kursi untuk dapat mengusung pasangan calon.
Pertemuan ini menunjukkan dinamika politik yang sedang berkembang di Bontang menjelang Pilkada 2024, dengan potensi terbentuknya poros baru yang bisa mempengaruhi peta persaingan politik di daerah tersebut.

Tinggalkan Balasan