EXPRESI.co, SAMARINDA – Dalam debat kedua Pilwali Kota Bontang 2024, pasangan calon independen Basri Rase dan Chusnul Dhihin memaparkan konsep pembangunan berkelanjutan.

Pasangan nomor urut 1 ini menyampaikan pentingnya ekonomi hijau (green economy) yang ramah lingkungan dan inklusif sebagai solusi untuk masa depan Bontang.

Chusnul Dhihin, calon Wakil Wali Kota, menyampaikan strategi yang akan dilakukan dengan berfokus pada adopsi teknologi bersih dan berkelanjutan.

Ia mengungkapkan, insentif akan diberikan kepada industri yang berkomitmen menggunakan teknologi ramah lingkungan, sebagai bagian dari upaya perlindungan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Kami tidak hanya ingin melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru melalui ekonomi hijau. Dengan kebijakan ini, Bontang bisa menjadi pelopor di era ekonomi berkelanjutan,” ujar Chusnul.

Selain itu, pasangan Basri-Chusnul juga berencana mengadakan pelatihan keterampilan hijau untuk masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan.

“Kami ingin mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di sektor ramah lingkungan. Generasi muda harus menjadi motor penggerak perubahan ini,” tambahnya.

Basri-Chusnul juga menyebut pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun ekonomi yang inklusif. Dukungan terhadap usaha mikro dan kecil menjadi salah satu prioritas, agar dapat berkontribusi dalam ekosistem ekonomi hijau di Bontang.

“Kami ingin memastikan bahwa investasi yang masuk tidak hanya membawa keuntungan bagi pelaku usaha, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” tegas Chusnul. (*)