EXPRESI.co, JAKARTA – Siapa sangka hewan berbulu ini menjadi garda terdepan dalam mengungkap berbagai kasus kriminal besar. Tak hanya sekadar peliharaan, para anjing K9 ini merupakan bagian penting dari kepolisian Indonesia dalam misi-misi berisiko tinggi.

Mulai dari kasus narkoba, perburuan satwa, hingga pengamanan acara kenegaraan, lima anjing ini menjadi andalan Polri. Berikut kisahnya!

1. Lilu, Si Pemburu Narkoba Andalan

Lilu, anjing German Shepherd berusia 7 tahun, bersama pawangnya Bripka Hari Yunianto, sudah lama bertugas dalam operasi narkoba. Salah satu prestasi gemilangnya adalah saat pengungkapan kasus sabu asal Cina seberat 195 kg di Cikarang pada 2020, hingga penggagalan peredaran 80 kg sabu di Bakauheni pada 2024.

“Lilu lahir 5 Mei 2017 dan memiliki kualifikasi pelacak narkotik,” ungkap Brigjen Ahmad Subarkah, Direktur Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri.

2. Wibawa, Pelacak Jejak Pelaku Perburuan

Anjing ras Malinois ini memiliki kemampuan pelacakan yang tak kalah hebat. Wibawa, yang berusia 9 tahun, berhasil membantu polisi dalam kasus perburuan cula badak di Taman Nasional Ujung Kulon. Pada Mei 2024, Wibawa tak hanya menemukan senjata-senjata ilegal, tetapi juga membantu melacak pelaku buron bernama Atang.

“Kasus ini memperlihatkan kemampuan Wibawa dalam pelacakan umum,” kata Subarkah.

3. Roby, Rekan dalam Misi Berbahaya

Roby, anjing German Shepherd lainnya, juga terlibat dalam misi di Ujung Kulon bersama Wibawa. Sama-sama memiliki kualifikasi pelacak umum, Roby dikenal tangguh saat mendampingi tim kepolisian dalam misi-misi berisiko tinggi.

4. Arco, Ahli Pelacakan Bahan Peledak

Dalam dunia keamanan, Arco, anjing ras Malinois berusia 7 tahun, punya peran penting sebagai pelacak bahan peledak. Sejak Pilpres 2018 hingga pengamanan KTT G20 di Bali dan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Arco telah banyak berjasa.

“Arco terlatih dalam sterilisasi area untuk acara kenegaraan,” ujar Subarkah.

5. Lupita, Misi Pencarian dan Penyelamatan

Lupita, anjing Labrador berusia 9 tahun, tak kenal lelah dalam misi pencarian korban bencana. Bersama pawangnya, Aipda Hamid, Lupita membantu pencarian korban di berbagai bencana, seperti gempa Lombok 2018 dan erupsi Semeru 2024. Keahliannya dalam SAR (search and rescue) membuatnya jadi andalan dalam operasi penyelamatan. (*)