Prediksi Lokasi Jatuhnya Puing Roket China ke Bumi

EXPRESI.co, BONTANG – Amerika Serikat (AS) melaporkan puing-puing dari penerbangan roket Long March 5B asal China akan jatuh tak terkendali ke Bumi pada Sabtu (8/5). Ada beberapa prediksi lokasi jatuhnya puing roket China ke Bumi.

Aerospace Corp memperkirakan puing-puing roket China itu akan menghantam Pasifik dekat Khatulistiwa setelah melewati kota-kota AS bagian timur. Orbitnya mencakup sebagian besar planet dari Selandia baru ke Newfoundland.

Dikutip The Verge roket itu mengorbit Bumi secara diagonal dengan kemiringan 41,5 derajat dari ekuator. Itu berarti roket melewati petak besar Bumi, seperti selatan Chili dan separuh Selandia Baru, dan utara New York dan Madrid.

Namun sebagian besar orbit itu disebut menutupi perairan internasional, yang berarti menunjukkan peluang masuk kembali ke wilayah berpenduduk kecil.

Puing-puing tersebut diperkirakan memiliki ukuran sepanjang 30 meter dan menjadi bagian dari puing-puing ruang angkasa terbesar yang jatuh ke Bumi.

Komando Luar Angkasa AS tengah melacak puing-puing dari Long March 5B, yang pekan lalu meluncurkan modul utama stasiun luar angkasa permanen pertama China ke orbit.

Di samping itu Pentagon juga memprediksi puing itu akan jatuh ke Bumi pada hari Sabtu(7/5), namun Departemen Pertahanan AS tidak mengetahui prediksi lokasi dan jatuhnya roket hingga beberapa jam setelah masuk kembali ke Bumi.

Hingga kini Badan Antariksa China belum mengkonfirmasi apakah roket itu dikendalikan atau turun di luar kendali. Namun surat kabar Global Times, yang diterbitkan oleh Partai Komunis China, mengklaim material roket akan mudah terbakar di atmosfer, menimbulkan risiko bagi manusia.

Astrofisikawan di Universitas Harvard Jonathan McDowell, meramalkan beberapa potongan roket akan tetap masuk kembali ke Bumi. Jika benar, itu akan setara dengan kecelakaan pesawat kecil.

Dikutip The Guardian seorang analis memprediksi ada kemungkinan besar bahwa potongan-potongan dari roket akan jatuh ke laut.

“Sebagian besar bumi tertutup air, jadi hampir tidak ada risiko,” kata Dan Oltrogge, pendiri Koalisi Keamanan Luar Angkasa.

Oltrogge berkata kebanyakan tahap roket inti tidak memasuki orbit. Mereka biasanya jatuh ke laut tepat setelah peluncuran setelah mendorong tahap roket lain yang lebih kecil ke orbit.

Ke luar angkasa akhir April 2021.

Roket Long March 5B milik China desain menempatkan seluruh tahap pertama ke orbit rendah Bumi untuk mengirimkan muatannya, modul Tianhe 22,5 metrik ton yang akan berfungsi sebagai tempat tinggal untuk stasiun luar angkasa baru China dalam beberapa tahun ke depan. Modul ini diluncurkan pada (29/4) ke luar angkasa.

McDowell mengatakan objek luar angkasa masuk kembali ke Bumi hampir setiap hari dan setiap beberapa bulan sekali ada beberapa benda yang menyentuh tanah.

Namun, dia berkata baru kedua kalinya dalam 30 tahun, sesuatu yang sebesar itu masuk kembali tanpa terkendali.

Tiangong-1, stasiun ruang angkasa prototipe pertama China yang diluncurkan pada 2011, adalah objek besar lainnya yang pernah masuk kembali secara tak terkendali pada 2018 tetapi sebagian besar pecah di atmosfer di atas Samudra Pasifik Selatan.

“Pada saat masuk kembali, jumlahnya 7 ton, jadi secara signifikan lebih kecil dari ukuran Long March 5B pada saat masuk kembali. Saya berharap potongan-potongan mencapai permukaan bumi, mungkin hingga beberapa fragmen 100 kg,” ujar McDowell. (*)

Sumber: CNN Indonesia

Editor: Bagoez Ankara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles