EXPRESI.co, BONTANG- Otoritas Singapura dilaporkan mengerahkan sebuah kapal untuk menyelamatkan kapal selamNanggala-402 bernama MV Swift Rescue. Kapal itu memiliki teknologi untuk mengevakuasi kru dari kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) yang diduga tenggelam Rabu (21/4).
Kapal MV Swift Rescue yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura memiliki bagian terpenting yakni kapal penyelamat submersible Deep Search and Rescue Six (DSAR 6).
DSAR 6 diluncurkan dari kapal induk MV Swift Rescue yang mampu menyelam hingga ratusan meter. DSAR 6 berbentuk seperti kapsul yang mampu menyelam hingga ratusan meter dan terhubung dengan kapal selam yang rusak atau tenggelam.
Kapal kapsul itu kemudian menempelkan badanya ke kapal selam yang tenggelam untuk menyelamatkan penumpang dan kru, lalu membawa mereka kembali ke kapal induk.
Kapal selam DSAR 6 pada MV Swift Rescue dioperasikan oleh dua anggota awak. DSAR 6 dapat menampung maksimal 17 anggota. Kapal selam DSAR 6 memiliki panjang 9,6 m dan mampu mencapai kedalaman 500 meter untuk menyelamatkan kapal selam.
Sederet teknologi juga disematkan pada kapal yang digunakan untuk membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala milik TNI AL itu, seperti sistem Remotely Operated Vehicle (ROV) yang bisa membantu kru untuk menemukan dan melihat lokasi pasti dari kapal selam yang karam.
MV Swift Rescue dilengkapi dengan ruang perawatan hiperbarik dan dek helikopter. MV Swift Rescue juga menyediakan opsi perawatan darurat dan evakuasi. Ruang dekompresi dapat memuat 40 orang.
Sebagai kapal evakuasi MV Swift Rescue juga dilengkapi dengan helipad untuk memudahkan evakuasi korban ke rumah sakit terdekat jika dikerahkan unit helikopter.
Selain itu Swift Rescue memiliki dua perahu penyelamat tertutup yang terdiri dari 50 orang dan kapal penyelamat cepat.
MV Swift Rescue dikabarkan akan tiba di lokasi pencarian hilangnya kapal selam KRI Nanggala pada Sabtu (24/4). (*)
Sumber : CNN Indonesia
Editor : Bagoez Ankara
