EXPRESI.co, BONTANG – Hari Raya Idul Adha adalah momen yang selalu dimanfaatkan pedagang hewan kurban untuk meraup keuntungan.

Seperti halnya yang dilakukan Ical pedagang sapi kurban di Jalan S. Parman, Kelurahan Telihan. Dia mengaku berdagang sapi hanya setiap menjelang Idul Adha.

Meski demikian, sapi miliknya selalu laris. Bahkan 4 hari menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan dilaksanakan pada Senin (19/7/2021) mendatang, telah laku sebanyak 65 ekor.

“Ada 68 ekor, tersisa 3 ekor,” terangnya saat ditemui, Kamis (15/7/2021) Siang.

Ical memulai usaha berjualan hewan kurban dari Tahun 2008. Adapun sapi tersebut dia datangkan dari Sulawesi. Dia menjual sapinya dengan harga bervariasi tergantung dari bobotnya.

“Mulai dari harga Rp18 juta sampai Rp25 juta, tergantung besar kecilnya,” jelasnya.

Berbeda yang dialami Adam, peternak kambing Jalan Selat Lombok, RT 04, Keluarahan Tanjung laut. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Kota Bontang mempengaruhi penjualannya tahun ini.

Bahkan cenderung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Adam pun mulai cemas, keran sisa berapa hari lagi jelang Idul Adha pembeli hewan ternak miliknya masih sepi

“Lebaran besar kali ini memang mengalami penurunan. Permintaan tidak sebanyak dahulu. Mungkin karena dampak PPKM juga, jadi tidak semeriah sebelumnya,” kata Adam.

Mesti telah memiliki jaringan pelanggan dan agen penjualan yang luas karena telah bertahun-tahun dia jalani profesi sebagai peternak, Adam mengaku masih kesulitan melakulan penjualan tahun ini.

Biasanya ia menyiapkan hingga 200 ekor kambing untuk dijual. Namun kali ini belum setengah yang terjual.

“Kalau melihat penjualan tahun kemarin biasanya sepekan menjelang hari raya kurban stok hewan yang disiapkan sudah terjual setengah dari yang disediakan,” ucapnya.

Adam menyebutkan kisaran harga untuk 1 ekor kambing mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp6 juta/ekor tergantung pada besar kecilnya kambing.

Akibat kondisi sepinya penjualan hewan kurban, serta ditambah dengan pembatasan hajatan seperti sekarang. Adam harus menaikkan harga kambinnya mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu perekor dari harga tahun sebelumnya.

“Dalam hajatan biasanya mereka menyuguhkan masakan berbahan daging, baik sapi maupun kambing, namun orang hajatan sekarang kan juga dibatasi,” jelasnya.

Dirinya pun masih berharap penjualan hewan ternaknya bisa meningkat dan habis terjual di H-3 perayaan Idul Adha seperti tahun kemarin.

“Somoga bisa terjual habis mas, karena nanti 3 hari mau lebaran biasanya banyak yang beli,” harapnya. (FN)

Editor Bagoez Ankara