EXPRESI.co, BONTANG – Basri Rase dan Najirah, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang non aktif dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait program bantuan UMKM dan beasiswa.

Program tersebut dianggap disalahgunakan Basri dan Najirah yang sama-sama maju sebagai calon wali kota untuk kepentingan kampanye menjelang pemilu, sehingga memicu dua laporan dari masyarakat yang kini tengah diselidiki oleh Bawaslu.

Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Bontang, Ismail, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan pertama pada Jumat lalu, disusul laporan kedua pada Senin (4/11/2024).

“Laporan pertama itu terkait beasiswa, yang terlapor Basri, Najirah dan Sekda (Aji Erlynawati). Laporan kedua itu bantuan kredit UMKM, yang terlapor Basri aja,” ujarnya, Kamis (7/11/2024).

Ismail mengatakan, terkait laporan pertama, ketiga terlapor telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Begitupun laporan kedua, Basri Rase kata dia telah diperiksa. Untuk kelanjutannya, dia bilang akan melakukan kembali pleno sebelum mengambil langkah lebih lanjut dan bekerja sama dengan tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).

Usai diperiksa, Basri Rase memberikan klarifikasi bahwa program-program tersebut sejatinya adalah inisiatif pemerintah pusat untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat.

“Ini sesuai arahan presiden, bagian dari upaya pemulihan ekonomi,” tegas Basri.

Program Kredit Usaha Mikro 0 Persen, yang baru diluncurkan pada 21 September 2024 sebelum Basri mengambil cuti kampanye, merupakan bagian dari program “Bontang Kreatif; Kredibel, Adil, Transparan, dan Inovatif (Bontang Kreatif).”

Program ini memberikan kredit tanpa bunga kepada pelaku UMKM Bontang dengan dana sebesar Rp25 miliar yang disalurkan melalui Bank Kaltimtara.

Basri mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk mendukung kreativitas dan produktivitas pelaku UMKM lokal.

“Kami ingin mereka semakin kreatif, produktif, dan punya kesempatan berkembang. Saya tidak ada niatan lain,” tegasnya.

Selain kredit nol persen, Basri juga memperkenalkan program UMKM Naik Kelas yang bertujuan membawa pelaku usaha lokal ke pasar internasional. Bekerja sama dengan Bea Cukai dan sejumlah perusahaan, inisiatif ini diharapkan mampu mendukung ekspor produk UMKM dari Bontang.

“Kami ingin UMKM Bontang bisa menembus pasar global. Ini adalah langkah konkret dari kami untuk mendukung mereka,” tambah Basri. (*)