EXPRESI.co, SAMARINDA – Salah satu wilayah dengan pariwisata indah dan penyumbang ekonomi Indonesia terdapat di Kalimantan Timur (Kaltim). Wilayah dengan sebutan Benua Etam ini punya aneka objek wisata. Jika dikelola dengan baik, mampu mendatangkan wisatawan lokal maupun manca negara.
Di antara banyak objek wisata yang berpotensi mendatangkan turis adalah Sangkulirang Rock Arts di Kutai Timur (Kutim). Karena itu, Anggota DPRD Kaltim, Rusman Yaqub menawarkan solusi agar sektor pariwisata Bumi Etam ini dilirik wisatawan.
Salah satu solusinya, menurut Rusman, adalah promosi paket perjalanan wisata yang massif dengan sarana komunikasi berbasis digital untuk meningkatkan gairah kepariwisataan.
“Pembangunan dan pengembangan destinasi itu sendiri harus barbasis pada digitalisasi dan tata kelola yang berbasis masyarakat. Selain itu, peningkatan kapasitas SDM pengelola destinasi wisata harus ditingkatkan,” katanya, Senin (30/10/2023).
“Perlu mendorong terwujudnya kerja sama kolabaratif dengan semua pemangku kepentingan (multi stakeholder) pelaku wisata untuk terwujudnya kepastian harga paket kunjungan wisata,” tambahnya.
Namun, menurutnya, “Secara mendasar harus dilakukan akselerasi pembangunan dan pengembangan akaes menuju destinasi wisata. Baik destinasi antar kawasan, Kabupaten/kota maupun antar Ibu Kota kabupaten, kecamatan, dan antar destinasi yang terkoneksi di Kaltim.”
Tak kalah pentingnya, kata Rusman, dukungan regulasi sebagai payung segala tindakan terkait pengembangang kepariwisataan di Benua Etam. “Selain itu, perlunya dukungan regulasi dari pemerintah untuk memayungi kepastian tata kelola kepariwisataan yang lebih baik,” imbuhnya.
Diketahui, pariwisata domestik Indonesia berangsur pulih dengan meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) tahun 2022 sebesar 19,82 persen dibandingkan tahun 2021, serta tumbuh 1,76 persen ketimbang tahun 2019. Sementara itu, perjalanan wisnus tertinggi terjadi pada Maret 2022 yaitu sebesar 80,23 juta perjalanan.
Di sisi lain, Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) dalam laporan Tourism Trends and Policies 2022 menyebutkan pada 2019 lalu, sektor pariwisata menyumbang 5,0% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. (ADV)
Tinggalkan Balasan