EXPRESI.co, KUKAR – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan Asrama Mahasiswa Kukar di Yogyakarta, awal bulan Mei kemarin. Bangunan baru ini diharapkan menjadi tempat tinggal yang nyaman sekaligus sarana penunjang pendidikan bagi mahasiswa asal Kukar yang menempuh studi di Kota Pelajar.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, dilanjutkan peninjauan fasilitas asrama oleh Bupati Edi bersama sejumlah pejabat daerah.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas PU Wiyono, Kepala Dispora Aji Ali Husni, Kepala DLHK Selamet Hadiraharjo, Plt Kepala Bappeda Syarifah Vanessa Vilna, serta perwakilan OPD lainnya.

Edi Damansyah menyebut pembangunan asrama ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Kukar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penyediaan fasilitas yang mendukung proses belajar mahasiswa.

“Membangun fisik ini tidaklah sulit, dalam dua tahun kita bisa selesaikan. Asrama ini merupakan pengembangan dari yang sudah ada. Secara historis, mahasiswa Kukar sudah lama menempuh pendidikan di Yogya, termasuk banyak jajaran Pemkab saat ini,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar para mahasiswa menjaga kebersihan dan memelihara fasilitas asrama. Seluruh biaya tagihan listrik dan air akan ditanggung oleh Pemkab Kukar. “Gunakan dan rawat asrama ini sebagaimana rumah sendiri,” tegas Edi.

Dalam arahannya, Bupati Edi juga berpesan agar mahasiswa menjaga nama baik pribadi, keluarga, dan daerah. “Jaga marwah daerah. Jangan sampai mencoreng nama baik Kutai Kartanegara. Di mana langit dijunjung, di situ bumi dipijak,” pesannya.

Edi berharap keberadaan asrama ini dapat menumbuhkan semangat belajar dan kelak mendorong mahasiswa untuk mengabdi dan berkontribusi ke daerah asal.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kukar Wiyono menjelaskan pembangunan asrama dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 2023 untuk land clearing, pembangunan lantai satu, dan dak lantai dua. Tahap kedua diselesaikan pada 2024 hingga bangunan siap difungsikan.

“Asrama terdiri dari dua gedung, masing-masing memiliki 11 dan 12 kamar. Tiap kamar bisa diisi dua orang, jadi total kapasitas 46 mahasiswa,” jelas Wiyono.

Asrama putri dilengkapi ruang tamu, serta berbagai perabot seperti lemari, meja, dan ranjang tingkat. Pemkab juga akan menanggung biaya listrik dan air.

“Untuk fasilitas tambahan seperti kipas angin dan CCTV, kami akan segera lengkapi sesuai usulan para mahasiswa,” tutupnya. (Adv)