EXPRESI.co, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra mengungkapkan kekecewaannya terhadap masih banyaknya daerah di Kaltim yang belum terjangkau oleh layanan listrik dan jaringan telekomunikasi.
Ia menilai keberadaan wilayah blank spot ini sangat memprihatinkan, mengingat Kalimantan Timur dikenal sebagai penghasil batu bara terbesar di Indonesia.
“Kaltim ini adalah Provinsi penghasil energi, kita kaya akan energi, maka apabila ada wilayah Kaltim yang tidak teraliri listrik maka ini adalah sebuah tamparan diwajah bagi pemerintah,” katanya, Jumat (15/11/2024).
Politisi dari Partai Golkar itu juga menekankan agar pemerintah provinsi (Pemprov) segera mengambil tindakan konkrit untuk mengatasi masalah tersebut, dan memastikan bahwa pada tahun 2024 hingga 2025, tidak ada lagi daerah yang tertinggal dalam akses listrik.
“Kita berharap di tahun 2024 menuju tahun 2025 ini kita bukan lagi bicara soal akses listrik yang ada atau belum ada, tapi bagaimana listrik itu sudah bisa dinikmati disetiap daerah,” harapnya.
Tak sampai disitu, Andi Satya juga menyoroti pentingnya menyediakan fasilitas internet yang memadai di seluruh wilayah Kaltim. Ia mengingatkan bahwa di era digital saat ini, masyarakat harus memiliki kemampuan untuk mengakses informasi dan teknologi dengan mudah. Oleh karena itu, pemerintah harus memainkan peran yang aktif dalam merumuskan kebijakan yang dapat mewujudkan hal tersebut.
“Bahkan seharusnya sudah ada Internet. Karena masyarakat kita sudah harus melek digital, jadi ini PR kami, patut untuk diperjuangkan,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan