Ahli Curiga SMS Peringatan Dini Tsunami BMKG Ulah Hacker

EXPRESI.co, BONTANG – Pakar Keamanan Siber dari CISReC, Pratama Persada menduga pesan singkat atau SMS yang dikirim serentak dari KominfoBMKG terkait informasi peringatan dini tsunami dilakukan oleh peretas atau hacker, bukan dari kesalahan sistem.
“Kalau itu [blasting SMS] dilakukan oleh BMKG, enggak mungkin formatnya begitu. Saya menduga itu di-hack, bukan kesalahan sistem,” ujar Pratama  melalui sambungan telepon, Kamis (27/5).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pesan singkat yang biasanya disebar oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) biasanya lebih lengkap dan terperinci.

Jika ada bencana, kata dia, pesan singkat yang isinya imbauan itu biasanya akan lengkap dengan keterangan jam, tanggal, titik kedalaman bencana hingga sebaran lokasi yang mengalami bencana.

“Lihat saja di SMS-nya. Penulisannya itu tidak sesuai dengan apa yang biasa BMKG tulis di SMS,” pungkasnya.
Dengan adanya insiden ini, kata Pratama, seharusnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dapat langsung menelusuri, di mana letak kesalahannya. Ia juga menyayangkan hal ini terjadi.

Karena pesan yang mengatasnamakan sebuah instansi ini juga berpotensi meretas pesan dengan mengatasnamakan Presiden Joko Widodo.
“Kalau misalnya di-hack adalah layanan SMS-nya agak cilaka juga. Karena bisa jadi yang di-hack bukan dari BMKG, bisa aja nanti [pesannya] dari presiden,” ujarnya.

Di samping itu, ia menilai keamanan siber di Indonesia saat ini belum menjadi prioritas. Banyak instansi pemerintahan dan swasta yang tidak punya proteksi. Ia mengatakan hampir seluruh instansi pemerintahan dan swasta berpotensi menjadi calon target pembobolan oleh para peretas.

“Kalau kita tidak berlomba2 kita akan mengalami peretasan,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati membantah pihaknya telah mengeluarkan pesan singkat peringatan dini tsunami akibat gempa magnitudo 8,5. Dia menduga pesan itu dibuat oleh pihak lain.

Dwikora menjelaskan alasan bukan BMKG yang mengeluarkan peringatan itu berdasarkan kalimat dalam pesan singkat tersebut. Dia mengklaim kalimat dalam pesan itu bukan kalimat yang biasa digunakan oleh BMKG dalam mengeluarkan peringatan dini.

Meski demikian, Dwikora tidak merinci siapa pihak yang berada di balik insiden itu. Dia hanya mengatakan BMKG masih menelusuri penyebab terjadinya hal itu.

Sejumlah masyarakat dilaporkan menerima pesan singkat dari Kominfo BMKG perihal adanya peringatan dini tsunami akibat gempa berkekuatan magnitudo 8,5. Namun, tanggal pada pesan itu pada 4 Juni 2021.

“Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG,” kutip pesan KonifoBMKG pada pukul 09.24 WIB.

Setengah jam kemudian, Kominfo BMKG menyampaikan permohonan maaf terkait pesan itu.

Editor: Bagoez Ankara

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles