EXPRESI.co, SAMARINDA – Akses perempuan yang terbatas dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas masih kerap terjadi dan dirasakan hingga saat ini. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor.

Beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya faktor ekonomi, keluarga, dan juga budaya. Termasuk karena kebijakan politik yang belum memberikan pemihakan yang khusus untuk memperluas akses pendidikan bagi perempuan.

Merespons hal itu, Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Syarifatul Syadiah menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan.

Menurutnya, pendidikan merupakan hal yang fundamen dalam mewujudkan perempuan yang berdaya dan mandiri. Ia juga menegaskan kebijakan pembangunan daerah yang berpihak pada perempuan penting untuk terus didorong.

“Pendidikan adalah fondasi utama dalam pemberdayaan perempuan dan harus menjadi prioritas dalam setiap kebijakan pembangunan daerah,” kata Syarifatul, Senin (11/11/2024).

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dengan pendidikan, perempuan dapat menciptakan masa depan yang lebih baik. Baik untuk dirinya sendiri, keluarganya hingga bagi daerah. Sebab, perempuan memiliki peran yang krusial.

Sayangnya, fenomena anak perempuan putus sekolah masih kerap ditemukan. Terutama di area pedesaan atau wilayah terpencil.

“Masih banyak anak perempuan di pedesaan yang terpaksa putus sekolah. Ini sangat memprihatinkan dan harus kita atasi bersama,” tandasnya.

Ketimpangan pada aspek pendidikan ini pun, dinilainya mempengaruhi partisipasi perempuan pada ranah politik dan lainnya.

Ia juga menyebut perempuan yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, cenderung menghambat potensi dan masa depannya dalam kontribusi pembangunan.

Lantaran itu, ia berjanji untuk mendorong pemerintah daerah agar mengalokasikan anggaran yang memadai untuk masalah tersebut.

Dengan adanya program beasiswa dan dukungan lainnya, ia berharap tidak ada lagi perempuan yang terhambat dalam melanjutkan pendidikan mereka.

“Kita ingin memastikan semua perempuan, baik di perkotaan maupun perdesaan, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas,” tegasnya.

Terakhir, ia mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam mendukung terealisasinya hak-hak perempuan untuk masa depan yang lebih baik.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk belajar dan berkembang,” tambahnya. (adv)