EXPRESI.co, BONTANG – Posyandu Sartika Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, turut menjadi menjadi salah satu posyandu yang menggelar operasi timbang dalam rangka pencanangan gerakan serentak pencegahan stunting se-Kaltim, Rabu (12/6/2024).

Selain itu, posyandu yang berlokasi di Kampung Selambai itu juga menjadi satu dari dua posyandu yang dijadikan tempat untuk bertatap muka melalui video zoom antara Gubernur Kaltim dengan pejabat daerah di kabupaten/kota.

Penelaah Teknis Kebijakan Bidang Kesehatan Masyarakat (kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang, Renny Dewanty menuturkan, kegiatan ini merupakan intervensi serentak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam rangka mencegah stunting.

“Dari pusat, setiap kabupaten kota diinstruksikan melakukan operasi timbang di Juni. Seremoni nya hari ini untuk Kaltim,” ucapnya saat ditemui di lokasi kegiatan.

Dari hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, kata dia, dinyatakan bahwa prevalensi stunting di Kota Taman meningkat. Sebelumnya, pada 2021-2022 lalu berada diangka 21 persen, sementara 2023 naik menjadi 27 persen.

Oleh karena itu, Pemkot Bontang terus berupaya menekan tingkat prevalensi di Kota Taman. Salah satunya melalui sarana posyandu. Renny bilang, kegiatan ini bukan hanya menyasar balita, tetapi juga calon pengantin (catin) dan ibu hamil (bumil), sehingga stunting dapat dicegah secara dini.

“Jadi bukan hanya fokus di gizi, tapi fasilitas kesehatan dan lain-lainnya,” sebutnya.

Kader Posyandu Sartika, Yusni Unus menambahkan, jumlah sasaran posyandu kali ini sebanyak 117 balita. Ratusan anak di bawah lima tahun (balita) ini tersebar di empat Rukun Tangga (RT), yakni RT 7, 8, 9, dan 10 Loktuan.

“Kita juga sudah memanggil catin dan bumil, tetapi hanya ada 1 orang. Kalau yang hamil tidak ada, sudah melahirkan,” katanya.

Dalam Operasi Timbang tersebut, selain disuntik dan ditimbang, mereka juga diberi susu dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita. (BMS/ADV)