EXPRESI.co, BONTANG – Polemik terkait pengembanganlahan lahan Kawasan Industri Baru (KIB) di Bontang semakin memanas, anggota Komisi II DPRD Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang ikut mengecam kebijakan pembebasan lahan yang dianggap merugikan masyarakat.
Selain Wakil Ketua DPRD Agus Haris, dalam rapat dengar pendapat (RDP), Bakhtiar juga menyuarakan kekecewaannya terhadap harga rendah yang ditetapkan pemerintah untuk pembelian lahan, yakni hanya Rp 10 ribu per meter persegi.
“Sangat tidak adil, ikan bawis aja sekilo Rp 30 ribu,” protesnya dengan tegas. Dia mengatakan, ada ketidaksetaraan harga tersebut dengan nilai ekonomi sehari-hari.
Menurut Bakhtiar, kebijakan ini jelas melanggar asas keadilan sosial. Ia menegaskan perlunya sebuah kajian mendalam dari Tim Tata Ruang terkait dampak dan manfaat investasi kawasan industri tersebut.
“Kajian yang transparan dan terperinci sangat penting untuk memastikan tujuan investasi ini jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Apakah ini hanya untuk menarik investor atau benar-benar menguntungkan masyarakat Bontang,” ujarnya dengan nada serius.
Politisi dari Partai NasDem ini juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pengambilan keputusan yang bisa berdampak jangka panjang bagi Kota Bontang. “Setiap langkah harus didukung oleh kajian yang matang dan memperhatikan kepentingan masyarakat luas,” tuturnya. (Adv)
Tinggalkan Balasan