EXPRESI.co, BONTANG – Perjalanan Bontang menjadi kota wisata di Kalimantan Timur belum selesai, bahkan baru dimulai. Sejak awal pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase dan Najirah, Bontang sebagai kota wisata terus dicanangkan.

Buah dari program yang dicanangkan Pemerintah Kota Bontang untuk menjadi salah satu Kota tujuan wisata di Kalimantan Timur tak sia-sia.

Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, kunjungan tamu-tamu dari berbagai daerah dan geliat ekonomi di Bontang akhir-akhir ini mulai terlihat. Kunjungan wisata dan okupansi hotel mengalami peningkatan yang signifikan.

“Penuh-penuh semua, bahkan guest house sudah mulai terisi. Akibat banyaknya tamu yang datang ke Bontang. Baik tamu dagang dan wisata,” ujarnya saat dialog terbuka dengan Ketua RT se-Kecamatan Bontang Utara, Kamis (20/6/2024).

Dia menyebut, daya tarik Bontang untuk dikunjungi terus meningkat. Terlihat dari penginapan baik hotel maupun guest house mengalami peningkatan penghuni. Bahkan, harus pesan jauh-jauh hari.

Semangat pemerintah menuju Kota pariwisata memang tak pernah surut. Tahun lalu, 77 event digelar dengan tujuan untuk promosi dan menarik wisatawan ke Kota Bontang.

Tahun ini, 2024, Pemkot Bontang kembali menggalakkan program yang menjadi penunjang sebagai Kota wisata, yakni menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, utamanya di sektor UMKM dan Pariwisata melalui berbagai pelatihan dan bimbingan teknis.

Apalagi kata Basri, pengelolaan pulau Beras Basah telah diserahkan ke Bontang oleh pemerintah provinsi.

“Dua minggu yang lalu Pak Gubernur telah mengeluarkan rekomendasi pengelolaan pulau dan pesisir untuk pengembangan pariwisata,” ujarnya.

Basri menjabarkan, selama ini berdasrkan Undang-undang 23 tahun 2014. Kewenangan Pemkot untuk mengelola daerah pesisir dibatasi hanya 0-4 mil. Rekomendasi itu jadi peluang bagi Bontang untuk mengelola potensi maritimnya secara maksimal.

“Dari 2014 kita berjuang. Baru tahun ini rekomendasi Gubernur keluar. Agar nanti, Beras Basah, Pulau Segajah, Malahing, Selangan, Tihi-tihi, Gusung dan Bontang Kuala akan benar-benar kita kembangkan jadi objek wisata unggulan,” paparnya.

Basri menyampaikan, kemajuan yang telah diraih tak lepas dari peran Ketua RT sebagai ujung tombak pemerintah. RT memiliki peran penting dalam menciptakan kondusifitas.

Untuk itu kata dia, dialo langsung bersama para Ketua RT sangat penting untuk merespon dengan cepat gejolak yang ada di masyarakat.

“Supaya pemerintah benar-benar dirasakan kehadirannya. Pak RT ini adalah bagian dari pemerintah, makanya dapat motor dinas. Jadi jangan dianggap pemerintah itu seakan-akan hanya Wali Kota,” kata Basri. (Adv/Fn)