Maksimalkan Investasi di Bontang, DPM-PTSP Tengah Merancang Dokumen Peta Potensi

Redaksi

Maksimalkan Investasi di Bontang, DPM-PTSP Tengah Merancang Dokumen Peta Potensi
Karel, Kabid Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bontang. (Dok. Yub)

EXPRESI.co, BONTANG — Kendati secara luasan wilayah tak terlalu besar ketimbang kabupaten atau kota lain di Kalimantan Timur, namun Bontang memiliki potensi yang tak dimiliki daerah lain. Potensi inilah kemudian perlu ditonjolkan, agar investor tahu di sektor potensial bila ingin investasi di Bontang.

Kabid Investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTPS) Bontang, Karel mengatakan, untuk mendukung dan memetakan peta potensi investasi, pihaknya tengah Bontang tengah menyusun peta potensi investasi. Keberadaan dokumen ini dapat membantu dan menjadi panduan dalam mempromosikan berbagai potensi Bontang di hadapan para investor.

Dalam menyusun dokumen ini, kata Karel, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah akademisi. Akademisi tersrbut merupakan Tenaga Ahli Layanan Strategis Pembandunan Sumber Daya Berkelanjutan (ULS-PSDB) dari Universitas Mulawarman, Samarinda.

“Dokumennya lagi kami susun. Tapi dalam penyusunannya kami tidak sendiri, kami kolaborasi dengan akademisi dari Unmul,” sebut Karel ketika ditemui di kantornya, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, belum lama ini.

BACA JUGA:  Bangunan Posyandu Mayoritas Belum Milik Pemkot, Begini Jawaban Dinkes Bontang.

Hingga kini pihaknya belum bisa memastikan kapan dokumen itu rampung, namun diupayakan secepatnya. Dari paparan awal di proposal yang telah diserahkan ke DPM-PTSP, diketahui ada sejumlah potensi investasi di Bontang. Di antaranya potensi dalam melakukan pengolahan hasil laut dan perkebunan semisal sawit dan kepala. Potensi ini hadir lantaran hasil laut Bontang dinilai cukup menjanjikan. Sementara daerah yang berbatasan dengan Bontang, seperti Kukar dan Kutim, punya potensi perkebunan. Hasil perkebunan itulah kemudian bisa diiolah di Bontang. Sebab secara infrastruktur dan kebutuhan industri lain, Bontang cukup menjanjikan.

Potensi lain yang ada di Bontang ialah mengolah hasil turunan dari gas. Sejumlah produk turunan gas yang sudah diproduksi di Bontang di antaranya pupuk dan methanol. Dan ke depan, bakal ada potensi dalam mengembangkan produk dari turunan soda ash. Sebab saat ini parik soda ash pertama di Indonesia tengah dibangun di Bontang. Tepatnya di kawasan industri PT Kaltim Industrial Estate (KIE). Bila pabrik tersebut berdiri, investor bisa masuk dan membuat produk turunan dari soda ash. Diketahui, soda ash merupakan bahan baku utama pembuatan kaca, keramik, deterjen, kimia, tekstil dan kertas.

BACA JUGA:  Kelurahan Satimpo Sediakan Layanan Pojok Baca, DPK Bontang Dorong Ikut Akreditasi

‘’Okelah, mungkin SDA di Bontang minim. Tapi Bontang ini bisa jadi daerah pengolah. Secara infrastruktur sudah mapan, kami siap sediakan yang dibutuhkan,” tegasnya.

Pemerintah, sebutnya, juga terus mendorong agar investor bisa masuk dan melakukan divesifikasi dari produk turunan bahan baku yang bisa diproduksi di Bontang. Selain untuk memastikan keberadaan industri itu memberi manfaat bagi seluruh warga kota, juga untuk menjalankan amanah pemerintah pusat agar terjadi hilirisasi. Tidak jual produk mentah, namun harus ada nilai tambahnya.

‘’Kami yang di daerah ini coba menerjemahkan keinginan pemerintah pusat. Saat ini pemerintah ingin supaya jangan jual barang mentah, tapi tingkatkan nilainya. Itulah yang coba kami lakukan di Bontang, melakukan hilirisasi,” tandasnya. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer