Kelangkaan Gas LPG 3 kg di Bontang, Warga Mendesak Pemerintah Perketat Pengawasan

Redaksi

Anggota DPRD Bontang Bahktiar Wakkang
Anggota DPRD Bontang Bahktiar Wakkang. (Y/dok.Expresi)

EXPRESI.co, BONTANG – Kelangkaan gas LPG 3 kg kembali dikeluhkan oleh warga Bontang. Masyarakat mengeluh kesulitan mendapatkan gas yang seharusnya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin.

Situasi ini menarik perhatian legislatif. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang, mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kelangkaan tersebut.

“Kuota gas LPG 3 kg sebenarnya sudah dihitung dan ditetapkan untuk setiap daerah, namun dalam kenyataannya masih langka,” ujar Bakhtiar Wakkang, Senin (1/7/2024).

Ia mengungkapkan bahwa banyak kalangan menengah ke atas yang menggunakan gas 3 kg karena mudah dibawa dan harganya lebih murah, padahal gas ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

BACA JUGA:  DPRD Bontang Putuskan Lokasi Baru Pemakaman di Bontang Barat Setelah Delapan Tahun Penantian

“Gas LPG dengan ukuran 12 kg ke atas masih tersedia cukup banyak. Seharusnya, itu yang digunakan oleh kalangan menengah ke atas,” tegasnya.

Bakhtiar juga menyoroti lemahnya regulasi dan pengawasan sebagai akar masalah. “Fungsi pengawasan tidak berjalan. Kesadaran masyarakat juga kurang,” tambahnya.

Ia mendesak pemerintah memperketat pengawasan baik di tingkat distributor maupun agen untuk mencegah penyalahgunaan distribusi. “Harus diperketat pengawasannya agar gas LPG 3 kg tersedia sesuai peruntukannya,” pintanya.

Lebih lanjut, Bakhtiar mengungkapkan adanya penyalahgunaan distribusi gas LPG 3 kg, yang dijual ke luar daerah seperti Sangatta dan Teluk Pandan. “Saya dapati sendiri banyak kasus gas LPG dijual ke daerah lain, sehingga stok di Bontang berkurang,” bebernya.

BACA JUGA:  Dispar Kukar Terima Kunjungan Tim Penilaian Bidang Pariwisata Kaltim

Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas untuk menangani masalah ini. Dengan pengawasan yang lebih ketat, distribusi gas LPG 3 kg diharapkan lebih tepat sasaran sehingga masyarakat yang berhak dapat merasakan manfaatnya.

“Permasalahan ini memerlukan perhatian serius agar tidak berlarut-larut dan menambah beban masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada gas LPG 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari,” tandasnya. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email

Also Read

[addtoany]

Ads - Before Footer