EXPRESI.co, BONTANG – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bontang kembali meningkat dengan 45 kasus baru tercatat pada Juni 2024, menurut data dari Dinas Kesehatan Bontang.

Anggota DPRD Kota Bontang, Adrofdita, menyuarakan kekhawatirannya dan mengkritik langkah penanganan pemerintah kota yang dianggap belum efektif.

Ia mengusulkan penerapan metode pengendalian nyamuk Wolbachia yang sukses diterapkan di Yogyakarta.

“Nyamuk yang terinfeksi Wolbachia memiliki kemampuan lebih rendah untuk menularkan virus dengue, sehingga bisa mengurangi penyebaran penyakit,” ujar Adrofdita, Jumat (13/7/2024).

Adrofdita juga menekankan pentingnya studi banding Dinas Kesehatan Bontang ke Yogyakarta untuk mempelajari dan mengadaptasi metode tersebut.

“Jogja telah berhasil mengendalikan kasus DBD dengan metode ini. Dinkes Bontang perlu belajar langsung dari mereka,” katanya.

Metode Wolbachia, yang melibatkan penyuntikan bakteri ke dalam nyamuk Aedes aegypti, juga telah diakui efektif oleh berbagai penelitian internasional. “Jika metode ini terbukti efektif, mengapa tidak kita adopsi untuk Bontang?” tambahnya.

Adrofdita berharap dengan penerapan metode ini, angka kasus DBD di Bontang dapat turun signifikan. Ia juga mengajak masyarakat mendukung langkah pemerintah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari genangan air.

“Peningkatan kasus DBD mengingatkan kita akan pentingnya upaya pencegahan yang berkelanjutan dan inovatif. Dengan kolaborasi yang tepat, diharapkan Bontang segera bebas dari ancaman DBD,” imbuhnya. (Adv)